DISTORI.ID – Sebanyak 7 peserta Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Tahun 1444 H/2023 M atau yang disebut juga Petugas Non Kloter mengikuti Bimbingan Teknis Terintegrasi yang dilaksanakan di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta Timur, sejak 6 hingga 16 April 2023.
Salah satu PPIH asal Aceh tersebut, Saifullah, yang juga ASN pada Subbag Umum dan Humas Kemenag Aceh dipercayakan menjadi Ketua Kelompok Terbang (Kloter) pada kegiatan diskusi kelompok dan simulasi kasus di ruang indoor, Rabu (12/4/2023).
Saifullah yang merupakan putra Aceh Utara itu tampak dengan cermat dan serius memimpin kelompoknya, membangun kerja sama tim dan mencarikan ide bersama dalam menyelesaikan kasus-kasus yang sering dialami Jemaah haji Indonesia di Arab Saudi.
Adapun PPIH Arab Saudi Tahun 2023 asal Provinsi Aceh terdiri dari, Munawar, Safriani, Saifullah, Muhammad Yakub Yahya, Teuku Erdika Usiandra, Rizal Anwar, dan Rahmatilla. Mereka bergabung dengan seluruh peserta Bimteks PPIH tahun 2023 dari seluruh Indonesia.
Bimteks terintegrasi ini resmi dibuka oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Rabu (12/4/2023).
Yaqut Cholil berpesan kepada para petugas haji untuk menjaga sikap dan tidak berulah sehingga menimbulkan masalah. Sebaliknya, Menag meminta petugas menjadi problem solver atas beragam persoalan yang dihadapi jemaah.
“Saya tidak ingin ada petugas yang bermasalah dengan pihak keamanan Arab Saudi karena kekeliruan yang dia lakukan. Kalian yang saat ini merasa tidak kompeten dan tidak berkomitmen, tidak usah berangkat karena masih banyak petugas di luar sana yang antre berharap bisa ikut memberikan layanan terbaik kepada jemaah,” sebut Yaqut.
Yaqut juga mengingatkan bahwa Indeks Kepuasan Jemaah Haji (IKJH) tahun 2022 mencapai 90,45. Naik 4,54 basis poin dibanding penyelenggaraan haji terakhir sebelum pandemi, 2019 (85,91). Ini adalah indeks tertinggi dalam 11 tahun penyelenggaraan survei yang dilakukan BPS.
“Kita syukuri ini sebagai prestasi. Tapi ini juga harus dimaknai sebagai tantangan penyelenggaraan haji tahun ini agar dapat mempertahankannya, bila perlu meningkatkannya,” sebut Yaqut Cholil.
Untuk itu, kata Yaqut, sinergi dan kerja bersama seluruh petugas, baik dari Kemenag, Kemenkes, instansi terkait dan unsur lainnya, menjadi penting untuk memastikan jemaah mendapatkan layanan terbaik.
“Saya berharap dari proses bimtek ini, lahir petugas yang meneladani sosok tabiin yang membuat penasaran sahabat Umar dan Ali. Keduanya penasaran karena diminta Rasulullah untuk mencarinya dan jika bertemu memohon untuk didoakan olehnya,” terang Menag.
Terakhir sebelum berangkat, para petugas telah menandatangani Pakta Integritas. Ini merupakan bentuk komitmen untuk menjadi petugas yang kompeten dan profesional dalam melayani jemaah, serta tidak melakukan pelanggaran.
Tujuan bimteks ini untuk menempa dan membina peserta menjadi profesional dan siap melaksanakan tugas melayani Dhuyufurrahman di tanah suci.
Selain itu, diharapkan petugas haji akan mampu menghadapi berbagai persoalan dengan memberikan solusi dan menyelesaikan berbagai tugas pelayanan di Arab Saudi nantinya. Petugas sekaligus menjadi Duta Bangsa Indonesia dalam memberikan pelayanan maksimal kepada Jemaah, sesuai dengan tagline haji tahun 2023 “Haji Ramah Lansia.”
Diketahui, Bimtek Terintegrasi PPIH Arab Saudi diikuti 1.234 peserta dari berbagai layanan, terdiri atas 928 petugas Kementerian Agama dan 306 dari Kementerian Kesehatan. []