DISTORI.ID – Songket Nyakmu khas Aceh Besar (Aceh Rayek) kian ramai diminati masyarakat. Songket yang dipopulerkan oleh mendiang Maryamu warga Desa Siem, Kecamatan Darussalam, Aceh Besar itu akrab dikenal dengan nama Songket Siem.
Eksistensinya bisa dilihat pada ramainya pengunjung di stan pameran Songket Nyakmu di Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke-8, yang digelar 4-12 November 2023, di Taman Sulthanah Safiatuddin, Banda Aceh.
Stan Songket Nyakmu memamerkan beragam kain songket indah hasil tenunan tangan dingin para perajin Aceh Besar. Beragam motif tradisional masih teguh dipertahankan, sehingga keaslian songket yang telah dirintis Nyakmu sejak tahun 1973 tak pudar digerus masa.
Tak hanya memamerkan beragam kain songket, stan Songket Siem juga mempertontonkan cara menenun songket yang dilakukan secara tradisional. Antukan kayu-kayu penenun seakan memikat para pengunjung PKA ramai-ramai melihat proses tenun Songket Nyakmu.
Maulina, owner Songket Siem mengatakan, Nyakmu telah ‘melahirkan’ sejumlah anak didik yang sudah mandiri untuk membuka usaha songket khas Aceh Rayek yang tersebar di sejumlah daerah di Aceh.
“Ada anak didik Nyakmu yang sudah mandiri yang tersebar di Aceh Jaya, Meulaboh (Aceh Barat), dan beberapa daerah lainnya. Pekerja kita di Siem itu berjumlah 20 orang,” kata Maulina saat ditemui di stan PKA, Sabtu (11/11/2023) malam.
Tidak semua perajin bekerja di rumah produksi, namun juga diperbolehkan untuk bekerja di rumah mereka masing-masing, kemudian produk kerajinan dibawa ke rumah produksi untuk dipasarkan.
Dijelaskannya, usaha yang digelutinya itu tidak hanya terbatas pada produksi songket, namun juga turut menghasilkan ragam produk inovasi lainnya seperti tas, baju dan peci.
Maulina menegaskan, Songket Nyakmu terus mempertahankan motif pucok reubong sebagai identitas khas Aceh Rayek. Selain itu, pihaknya juga konsisten dengan warna merah, kuning dan hijau.
“Untuk membedakan songket Aceh Rayek (dengan songket lain) itu kita tampilkan motif pucok reubong, dan konsisten dengan warna merah, kuning dan hijau. Walaupun ada penambahan warna namun motif pucok reubok tetap tidak kita hilangkan sebagai identitas,” ujar Maulina.
Dikatakannya, pemasaran Songket Siem tidak hanya di Indonesia, tapi juga sudah ke mancanegara seperti di Singapura dan Sri Lanka. []
Editor: M Yusrizal