HUKUMKRIMINALNEWS

Aniaya dan Memeras, Oknum Anggota Polisi di Makassar Terancam Dipecat

DISTORI.ID – Bripda Andika, anggota anggota Sabhara Polrestabes Makassar yang diduga melakukan penganiayaan dan pemerasan Rp 15 juta terhadap seorang pemuda asal Kabupaten Takalar terancam hukuman berat.

Bripda Andika diduga melakukan penganiayaan dan pemerasan terhadap pemuda asal Galesong, Kabupaten Takalar, bernama Yusuf Saputra (20) telah diperiksa oleh Propam.

“Bripda Andika anggota Sabhara sudah kita amankan dan diperiksa dengan hasil ada dugaan pelanggaran kode etik dan disiplin,” ucap Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Arya Perdana, Minggu (1/6).

Arya menyebut, Bripda Andika segera Disidang Etik, tak hanya itu, Bripda Andika dan lima anggota polisi yang diduga terlibat, juga telah diberikan sanksi penempatan khusus (Patsus).

“Saat ini yang bersangkutan sudah ditempatkan di sel penempatan khusus dan segera akan disidangkan terkait kesalahannya,” jelas Arya.

Mantan Kapolres Metro Depok ini juga mengaku telah mengamankan barang bukti dugaan hasil pemerasan terhadap pemuda asal Takalar tersebut.

“Untuk barang bukti yang disita sebanyak Rp 1 juta karena itu yang diberikan korban (kepada Bripda Andika Cs),” bebernya.

Terkait sanksi terhadap pelaku, Arya menyebut baru akan ditentukan setelah sidang etik dan disiplin para terduga pelaku digelar.

Adapun sanksi terberat yang menanti jika benar terbukti melakukan pelanggaran adalah Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH) alias pemecatan sebagai anggota Polri.

“Sanksi terberatnya adalah PTDH. Tapi nanti akan ditentukan setelah sidang,” tegas Arya.

Sebagai informasi, seorang pemuda asal Kecamatan Galesong, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan bernama Yusuf Saputra (20), mengaku menjadi korban penganiayaan dan pemerasan oleh sejumlah polisi.

Dia menyebut pelakunya berasal dari Satuan Sabhara Polrestabes Makassar.

Yusuf menceritakan peristiwa yang dialaminya pada Selasa malam, 27 Mei 2025, sekitar pukul 22.00 WITA, di Lapangan Galesong yang saat itu ramai karena adanya pasar malam.

Saat sedang nongkrong, ia tiba-tiba didatangi oleh enam orang pria.

“Saya lagi nongkrong di lapangan, tiba-tiba sekitar enam orang datang, lalu menodongkan senjata ke kepala saya dan langsung memukuli saya. Salah satunya saya kenal, namanya Bripda Andika,” ucap Yusuf, Jumat (30/5) lalu. []

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Back to top button