DISTORI.ID – Penjabat (Pj) Bupati Aceh Besar Muhammad Iswanto menghadiri penutupan pelatihan dan pembinaan anyaman rotan dan songket bagi pengrajin Aceh Besar, di Dekranasda Aceh Besar, Gampong Gani, Kecamatan Ingin Jaya, Minggu (9/4/2023).
Turut didampingi Asisten II Sekdakab Aceh Besar M Ali, Kepala Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan (Diskopukmdag) Aceh Besar Darmansyah, dan Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Aceh Besar Abdullah.
Pada kesempatan itu, Muhammad Iswanto mengucapkan selamat dan sukses atas terselenggaranya pelatihan tersebut. Pelatihan itu merupakan upaya untuk menguatkan ekonomi kreatif (Ekraf) di Aceh Besar.
“Ini upaya peningkatan ekonomi bagi masyarakat yang dilakukan oleh Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Aceh Besar yang telah membina 14 pengrajin songket dan anyaman,” katanya.
Pelatihan yang diselenggarakan Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan Kabupaten Aceh Besar bekerja sama dengan Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) dengan mengangkat tema “Penguatan ekonomi kreatif melalui pembinaan peningkatan industri kerajinan songket dan anyaman di Kabupaten Aceh Besar”.
Menurut Iswanto kegiatan tersebut patut diapresiasi, karena menunjukkan komitmen Pemkab Aceh Besar dalam meningkatkan perekonomian masyarakat lewat kerajinan.
“Kami berikan apresiasi kepada penyelenggara atas pelatihan dan ini wujud komitmen yang kami berikan untuk peningkatan ekonomi masyarakat di tengah badai inflasi lewat kerajinan yang kita miliki,” sebutnya.
Sementara itu Pj Ketua TP PKK, Cut Rezky Handayani, saat menutup pelatihan tersebut menyebutkan dari 14 pengrajin yang dilatih dan dibina tersebut akan dinilai kembali mana pengrajin yang benar-benar serius ingin mempelajarinya dan tidak mudah menyerah serta tidak mengeluh akan dilanjutkan pembinaannya ke depan.
“Karena tidak ada ilmu yang tidak bisa kita pelajari kalau kita benar-benar serius ingin menguasai ilmu tersebut,” ujarnya.
Cut Rezky juga mengatakan peserta pelatihan kerajinan anyaman rotan di Kecamatan Lhoknga juga sangat bersemangat baik dari kalangan bapak-bapak dan ibu-ibu. Tujuannya tentu untuk menambah ilmu dan mengembangkan kerajinan rotan.
“Saya juga melihat langsung semangatnya perajin sampai tengah malam masih menganyam rotan, dan jika pengrajin anyaman rotan yang benar-benar serius juga akan dilakukan pembinaan lanjutan, mengingat potensi rotan di Aceh Besar sangat tinggi dan kita akan memasukkan rotan ke dalam daftar pembinaan Dekranasda tahun 2024,” kata Cut Rezky.
Kegiatan pelatihan ini diharapkan kualitas produk anyaman dan songket Aceh Besar semakin meningkat, Cut Rezky juga berharap Kecamatan Darussalam bisa memiliki gampong-gampong wisata kerajinan songket agar mampu mendatangkan daya tarik wisatawan ke daerah tersebut.
“Semoga dengan kualitas songket yang kita miliki, dapat mendatangkan daya tarik wisatawan ke gampong-gampong di Kecamatan Darussalam,” ucapnya.
Cut Rezky mengingatkan kepada para perajin yang sudah mendapatkan ilmu-ilmunya tidak hanya menjual produk-produknya di toko saja, tetapi bisa bekerja sama dengan pihak hotel dan kafe di Aceh.
“Saya berharap bisa menjadikan gampong wisata kerajinan anyaman rotan yang mendatangkan wisatawan yang berburu produk rotan terbaik hanya di Aceh Besar,” ujarnya. []