ISLAMPEMERINTAH

Pemerintah pastikan daging hewan di RPH Lambaro bebas dari penyakit

DISTORI.ID – Aktivitas pemotongan hewan di rumah potong hewan (RPH) Lambaro di saat meugang mengalami peningkatan. Di hari biasa RPH Lambaro hanya memotong 5 ekor ternak, namun di saat meugang RPH menyembelih 20 hingga 22 ekor ternak.

Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Aceh Besar, Firdaus mengatakan, Aceh Besar memastikan daging sapi dan kerbau yang dijual di pasar hewan terbebas dari berbagai penyakit.

“Sebelum disembelih, ternak sapi dan kerbau itu diperiksa kesehatannya oleh petugas guna menjamin dagingnya tetap sehat dan halal dikonsumsi,” kata Firdaus, Senin (13/3/2023).

Ia menjelaskan, kehadiran RPH Lambaro telah membantu pedagang dalam menyediakan daging sehat dan halal.

“Artinya, daging sapi atau kerbau yang beredar di pasar Lambaro sudah dapat dipastikan halal dan dijamin kesehatannya karena cara penyembelihannya memenuhi syarat,” kata dia menjelaskan.

Firdaus mengatakan, pihaknya terus membangun kepercayaan pedagang atau peternak agar tetap menyembelih sapi dan kerbau di RPH Lambaro.
“RPH Lambaro adalah kebanggaan kita, karena memenuhi standar RPH modern serta daging yang dikeluarkan terjamin halal dan segi kesehatannya,” kata Firdaus.

Ia mengatakan, petugas dari Dinas Pertanian Aceh Besar atau Tim Kesehatan Hewan melakukan pemeriksaan pada hewan yang akan masuk ke dalam pasar hewan yang ada di Aceh Besar.

Lanjut Firdaus, pengecekan bertujuan untuk memastikan hewan ternak dalam kondisi sehat tidak terpapar penyakit mulut dan kuku (PMK).

“Dapat dipastikan untuk hewan yang masuk ke pasar hewan di Aceh Besar dalam kondisi sehat dan bebas akan virus PMK. Untuk transaksi jual beli sendiri memang belum menunjukkan peningkatan, kemungkinan akan meningkat saat menjelang meugang nanti,” ungkap Firdaus.

Menurutnya stabilitas harga juga ditopang oleh kondisi kesehatan hewan, karena jika banyak hewan yang sakit, maka ketersediaan stok daging akan turut menurun. Maka dari itu, kata Firdaus, upaya penyemprotan kandang menjadi penting sebagai langkah pencegahan.

“Kita sudah lakukan penyemprotan ke kandang-kandang ternak milik warga, serta pastikan kondisi kesehatan ternak mereka. Jika ada ternak yang sakit segera ditangani, agar ketersediaan stok daging jelang meugang tercukupi,” ucapnya.

Ia menjelaskan, terkait dengan harga daging per kilo saat meugang nanti berkisar 160.000 rupiah sampai 170 rupiah.

“Harga relatif aman, tidak ada kenaikan yang signifikan untuk daging sapi dan kerbau,” kata Firdaus.

Ia juga meminta agar masyarakat tidak takut membeli daging saat meugang nanti, karena pihaknya telah menyiapkan petugas kesehatan hewan di setiap pasar hewan yang ada di Aceh Besar, hal tersebut sebagai upaya pencegahan dari hewan yang terpapar penyakit masuk kedalam pasaran.

“Hewan ternak yang diperdagangkan insya Allah sudah aman dari wabah PMK, dan masyarakat tak perlu khawatir lagi membeli daging meugang, karena baik sapi maupun kerbau disembelih dan diperdagangkan insya Allah sudah menjalani screaning kesehatan, jadi, bisa dipastikan dagingnya layak dikonsumsi,” tegasnya.

Firdaus menuturkan, jumlah stok hewan ternak untuk meugang aman dan tidak perlu mendatangkan sapi dari luar Aceh.

“Kalau stok insya Allah cukup untuk meugang nanti, dan mudah-mudahan daya beli masyarakat meningkat,” pungkasnya. []

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Back to top button