DISTORI.ID – Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) menyebut jika sebahagian kecil guru dan kepala sekolah di Kabupaten Aceh Tamiang masih gaptek atau (gagap teknologi) seperti kesulitan menulis dari perangkat komputer.
Hal itu dikatakan Ketua Anggota DPRK Aceh Tamiang, Jayanti Sari beberapa waktu yang lalu.
Kondisi memprihatinkan menyangkut dengan SDM profesi guru tersebut, Jayanti menyebut terungkap ketika pelaksanaan kegiatan sebuah program “Tamiang Menulis” yang digelar pada 10 Februari hingga 4 maret 2023 lalu.
Menurut Jayanti yang juga Ketua Banleg DPRK Aceh Tamiang bagaimana guru bisa menulis jika belum dapat mengoperasionalkan komputer saja. Tentunya, hal itu dapat mempengaruhi tingkat kompetensi seorang guru.
“Ternyata masih menjadi persoalan bagi para guru,” kata Jayanti Sari, Kamis, (9/3/2023).
Jayanti mengungkapkan, ide ingin membuat program Tamiang Menulis muncul setelah mengetahui data Kemendikbud RI tahun 2021 terdapat 60 persen guru di tanah air belum menguasai Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).
Sementara, menurutnya, kemajuan teknologi informatika telah menyebar keseluruh sendi-sendi kehidupan, dan sektor pendidikan menjadi salah satu yang terpengaruh dengan cepat untuk melakukan penyesuaian dengan perkembangan TIK.
Sehingga, berdasarkan data tersebut Ketua Badan Legislasi ini terpanggil untuk menyelenggarakan kegiatan sosial yaitu program “Tamiang Menulis”.
Program tersebut, kata Jayanti Sari terdiri atas empat program unggulan yaitu guru menulis, pengenalan komputer dasar, membuat power point dan presentasi, serta satu sekolah satu blog.
“Program Tamiang Menulis, salah satu programnya pengenalan komputer dasar saya buat dengan melihat fakta dari Kemendikbud yang mencatat terdapat 60 persen guru kita gaptek,” katanya.
Untuk itu, dalam pelaksanaannya, 60 persen itu menyasar sebagian guru kita di dinas pendidikan Aceh Tamiang dari berbagai jenjang PAUD/TK, SD, SMP dan SMA sederajat yang kini berjumlah sebanyak 4.339 orang.
Jayanti Sari menambahkan kegiatan pelatihan computer dasar ini nantinya akan dilanjutkan di kecamatan-kecamatan lainnya. “Mungkin pelatihan berikunya akan menyasar tenaga pendidik fokus jenjang SD dan SMP, akan kita sesuaikan dengan kebutuhan para guru,” ujarnya. (ADVERTORIAL)
Laporan | Zulfitra