DISTORI.ID – Otoritas Korea Selatan tengah menyelidiki sebuah email yang berisi ancaman serta klaim sebagai dalang kecelakaan Jeju Air di Bandara Muan, Jeollanam-do, yang terjadi pada Minggu (29/12/2024).
Surat elektronik tersebut dikirim ke Kementerian Kehakiman Korea Selatan dan langsung dilaporkan ke polisi melalui nomor darurat 112 pada Senin (30/12/2024) pagi.
Email itu menyebut pengirim bertanggung jawab atas kecelakaan fatal tersebut dan mengancam akan meledakkan bom di berbagai lokasi pusat kota Korea pada Selasa (31/12/2024) malam.
Identitas pengirim tercatat sebagai “Takahiro Karasawa”, nama yang sebelumnya juga digunakan dalam ancaman serangan bom di fasilitas umum Korea Selatan pada Agustus lalu.
Seorang pengacara Jepang dengan nama serupa sebelumnya menyatakan bahwa identitasnya telah disalahgunakan oleh pihak tak bertanggung jawab.
Polisi menduga email tersebut berasal dari kelompok ekstremis. Penyelidikan kini ditangani Unit Investigasi Siber Badan Kepolisian Metropolitan Seoul, bekerja sama dengan pihak berwenang terkait, untuk memeriksa kemungkinan pelaku yang sama dengan insiden ancaman sebelumnya.
Periksa semua pesawat Boeing 737-800
Berkaitan dengan kecelakaan tragis pesawat Boeing 737-800 milik Jeju Air, Kementerian Perhubungan Korea Selatan mengumumkan akan menginspeksi keselamatan terhadap seluruh pesawat jenis tersebut di negaranya, termasuk 101 armada serupa.
Pesawat Jeju Air yang mengalami kecelakaan itu membawa 181 orang, terdiri dari 177 penumpang dan 4 awak kabin. Hanya dua awak kabin yang selamat, sementara sisanya tewas setelah pesawat tergelincir keluar landasan pacu, menabrak dinding beton, dan meledak.
Kementerian juga mempertimbangkan penyesuaian pada standar infrastruktur, seperti penggunaan bahan dinding beton yang lebih ringan di Bandara Muan untuk meminimalisasi dampak kecelakaan serupa di masa depan.
Perwakilan Badan Keselamatan Transportasi Nasional AS dan Boeing sudah tiba di Korea Selatan untuk berpartisipasi dalam penyelidikan lebih lanjut.
Menurut pejabat senior Kementerian, struktur beton serupa juga digunakan di beberapa bandara domestik Korea serta di negara lain seperti Amerika Serikat, Spanyol, dan Afrika Selatan, sehingga akan menjadi bagian evaluasi menyeluruh. (Kompas.com)