DISTORI.ID – Film dokumenter Smong karya sutradara Tonny Trimarsanto akan tayang perdana di Museum Tsunami Aceh, Banda Aceh, pada Sabtu (14/12/2024).
Film Smong mengisahkan Juman, seorang seniman nandong di Simeulue, dan Sharina, seorang peneliti kebencanaan di Banda Aceh, yang mengenang peristiwa gempa dan tsunami Aceh 20 tahun lalu. Keduanya menceritakan ingatan dan pengalaman mereka terkait bencana dahsyat tersebut.
Adli Dzil Ikram, selaku penyelenggara acara, mengatakan pemutaran di Museum Tsunami Aceh akan menjadi pemutaran perdana film Smong di Aceh.
“Setelah tayang perdana di festival film internasional, film ini kini akan bertemu dengan publik Aceh. Smong mengingatkan kita tentang peristiwa gempa dan tsunami Aceh, serta memperkenalkan nandong, tradisi lisan masyarakat Simeulue. Secara keseluruhan, film ini menggabungkan elemen puitis dan kehancuran,” ujarnya.
Tonny Trimarsanto, sutradara film ini, sebelumnya dikenal lewat film Serambi (2005) yang bercerita tentang kehidupan tiga orang di Aceh pasca-tsunami 2004: Reza Idria, seorang pemuda; Maisarah Untari, seorang anak kecil; dan Usman, seorang pengemudi becak motor.
“Setelah membuat Serambi, 20 tahun kemudian Tonny membuat Smong. Kali ini, ia mengisahkan lewat artefak-artefak yang tersisa, ingatan, dan senandung indah Pak Juman,” tambah Adli.
Pemutaran film ini akan dimulai pukul 09.30 WIB, diawali dengan pemutaran film Smong diikuti diskusi yang melibatkan Tonny Trimarsanto, Juman sang seniman nandong, serta Prof Nazli Ismail, seorang ahli kebencanaan. Acara diskusi akan dipandu oleh Zikrayanti, seniman sekaligus dosen di Aceh.
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Aceh Documentary bekerja sama dengan Khadam.id, Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah 1, dan Museum Tsunami Aceh.
“Saya berharap masyarakat Aceh dapat hadir untuk menonton film ini,” tutup Adli. []