DISTORI.ID – Kota Langsa memiliki destinasi wisata edukasi yang berkelas dunia. Lokasi itu ialah Hutan Mangrove yang memiliki luas sekitar 8.000 hektare. Sepanjang mata memandang, akan terlihat hijaunya tumbuhan ini berdiri kokoh berhadapan dengan laut.
Destinasi ini pertama kali dibangun pada tahun 2018. Hutan Mangrove ini punya beragam peran tak hanya sebagai penjaga ekosistem dan penahan ombak laut, tapi juga membawa berkah bagi para warga pesisir. Selain itu, menjadi kawasan wisata dan tempat edukasi bagi para pelajar.
Kawasan ini punya 32 jenis mangrove yang tumbuh diantaranya ialah Avicennia, Bruguiera, Sonneratia, Cerlops dan Rhizophora. Kemudian ada beragam hewan yang hidup di dalamnya, seperti berbagai jenis burung, monyet, mamalia, reptile hingga mollusca.
Hutan Mangrove di Langsa ini ditandai dengan berdirinya menara sepanjang 45 meter yang bisa menampung 100 orang pengunjung yang diberi nama Tower Mangrove Forest Park Langsa. Dari atas menara ini, wisatawan bisa mengabadikan momen dengan latar belakang tanaman mangrove yang begitu luas.
Menara ini yang menjadi pemikat bagi siapa saja yang berkunjung ke lokasi itu. Tak terkecuali, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno yang memuji keindahan Hutan Mangrove Langsa ini. Bahkan, Sandiaga rela terbang dari Jakarta hanya untuk meresmikan kawasan ekowisata ini pada April 2022 lalu.

Menurut Sandiaga, Hutan Mangrove ini punya daya tarik sendiri dan unik. Apalagi kawasan ini diyakini jadi yang terbesar di Asia Tenggara dan menjadi salah satu pabrik oksigen. Ia juga meminta agar pemerintah setempat untuk membuat kegiatan kepariwisataan agar menarik wisatawan untuk datang ke lokasi ini.
“Ini menjadi suatu daya tarik yang sangat unik. Lokasi ini juga hutan mangrove terbesar di Asia Tenggara jadi menurut saya perlu diadakan sebuah event (acara) regional untuk menggeliatkan dan memperkuat pariwisata di sini,” kata Sandiaga Uno.
Hutan Mangrove Kota Langsa ini juga pernah mendapatkan penghargaan pada ajang Anugerah Pesona Indonesia (API) Awards dalam kategori Ekowisata Populer pada tahun 2019.
Untuk berkunjung ke lokasi ini cukup mudah, jaraknya antara ibu kota Langsa hanya berkisar 5 kilometer. Destinasi ini terletak di Desa Kuala Langsa, Kecamatan Langsa Timur. Akses jalannya pun memadai untuk setiap jenis kendaraan, termasuk bus pariwisata.
Lokasi wisata ini sempat ditutup sementara pada akhir 2022 lalu karena adanya perbaikan di sejumlah fasilitas pendukung. Namun, saat ini hutan mangrove di sana sudah bisa dikunjungi wisatawan.
Nah, kalian yang ingin menghabiskan akhir pekan di sana, tempat ini sangat recommended. Selain menawarkan keindahan alam, Anda juga bisa memahami dan belajar bagaimana fungsi hutan mangrove dalam menjaga agar ekosistem dan habitat di dalam bisa terjaga. Berikut aktivitas yang bisa di lakukan di lokasi tersebut.
Naik ke Tower Mangrove
Tentu saja, tidak sah jika ke Hutan Mangrove Langsa tidak naik dan menikmati sumilir angin dari atas tower mangrove yang tahun lalu di resmikan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno.
Dari atas tower anda bisa mengabadikan momen hamparan luas hutan mangrove yang disebut terluas di Asia Tenggara. Anda juga bisa mengabadikan momen dengan latar belakang hutan mangrove, yang pasti begitu instagramable dan semakin membuat feed di media sosial kamu berwarna.
Susur Sungai
Melalui kegiatan susur sungai bisa jadi pilihan pengunjung untuk bisa menikmati berwisata di Hutan Mangrove. Pengunjung akan dibawa berkeliling ke titik tertentu dengan menggunakan speed boat atau perahu yang ada di lokasi Hutan Mangrove.
Berinteraksi dengan Fauna
Di ekosistem perairan ini hidup berbagai tipe biota laut seperti moluska, ikan, udang. Sedangkan di bagian daratnya menjadi tempat tinggal kawanan monyet.
Tapi sobat wisata tenang saja, binatang tersebut tidak mengganggu jika didekati untuk berinteraksi. Sejak dibuka perdana pengelola memang membiarkan hewan-hewan tersebut tinggal di hutan Mangrove karena ini adalah habitat asli mereka.
Namun disarankan bagi wisatawan tidak membawa barang-barang yang mencolok atau makanan jika berinteraksi dengan monyet di kawasan itu. []