DISTORI.ID – Mahasiswa Universitas Syiah Kuala (USK) kembali mengukir prestasi membanggakan di tingkat nasional. Tergabung dalam Tim Koetaradja Moeda, Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil USK meraih juara tiga pada Kompetisi Rancang Bangun (KRB) yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Sipil (HMS) Universitas Udayana, Denpasar, Bali.
Kompetisi ini diikuti oleh seluruh mahasiswa Teknik Sipil di Indonesia, dengan beberapa rangkaian kegiatan, yaitu berupa National Paper Competition (NPC) dan National Earthquake Resistance Building Competition (NERBC).
NERBC merupakan platform untuk mengembangkan potensi dan inovasi tentang desain struktur gedung tahan gempa yang aman, efisien dan modern. Kompetisi ini juga sebagai wadah bagi mahasiswa untuk mengaplikasikan ilmu ketekniksipilan khususnya mengenai perancangan gedung tahan gempa di Indonesia.
Tim Koetaradja Moeda USK terdiri dari mahasiswa prodi Teknik Sipil Fakultas Teknik USK yaitu Minan Zuhri Zamia, Fadhillah Amani Zahranti dan Rabi’ah Ar Ra’iy. Tim yang dibimbing Ir. Yunita Idris ini memastikan berhasil meraih peringkat tiga besar pada kompetisi NERBC.
Sebelum penentuan juara di Universitas Udayana, Denpasar, proposal desain bangunan tujuh lantai yang diajukan oleh Tim Koetaradja Moeda USK berhasil masuk lima besar, setelah pada babak awal lomba menyisihkan 29 tim dari perguruan tinggi lainnya di Indonesia.
“Tim ini diundang untuk mengirimkan prototipe konstruksi gedung tahan gempa yang dibuat dari rangkaian kayu balsa untuk dites ketahanannya terhadap simulasi gempa di Universitas Udayana, Denpasar Bali,” kata Ketua Jurusan Teknik Sipil USK, Yusria Darma.
Ia mengaku berbangga dengan capaian mahasiswanya itu, mengingat Jurusan Teknik Sipil sebagai salah satu jurusan yang sangat diminati di Fakultas Teknik USK, terus berusaha mendorong mahasiswa untuk selalu dapat berkarya secara nyata dalam membantu masyarakat dan pemerintah.
Mewakili tim, Minan Zuhri Zamia menerangkan, pihaknya juga melakukan presentasi untuk menjelaskan proses rancang dan bangun konstruksi gedung berlantai tujuh yang mampu bertahan pada beban gempa dalam rentang 1–5 Hz.
“Desain yang diajukan oleh tim berupa model rangka konstruksi gedung yang memakai batang breising sebagai tambahan pengaku bangunan dalam menahan beban gempa. Mengutamakan ketepatan penggunaan jumlah batang, sehingga tidak boros pada penggunaan bahan konstruksi,” ungkap Minan.
Lebih jauh, katanya, Tim Koetaradja Moeda USK turut menyiapkan desain yang juga dirancang untuk mampu mengurangi tingkat perpindahan titik-titik pada bangunan, yang dapat mengakibatkan ketidaknyamanan pengguna bangunan nantinya.
Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kewirausahaan USK, Prof. Mustanir menyampaikan apresiasi atas capaian Tim Koetaradja Moeda USK. Prestasi tersebut meneguhkan bahwa Teknik Sipil USK yang selama ini menjadi pilihan favorit, wajar adanya karena sejumlah prestasi yang terus diperoleh.
“Selamat untuk prestasi membanggakan ini. Semoga karya mahasiswa USK bisa terus dikembangkan dan bermanfaat bagi dunia konstruksi, terutama dalam menghadapi gempa bumi,” sebut Mustanir. []
Editor: M Yusrizal