DISTORI.ID – Sabang menjadi salah satu destinasi wisata yang dilirik para pelancong pada libur lebaran Idulfitri 1444 Hijriah. Objek wisata favorit yang paling diminati wisatawan adalah Kilometer Nol dan Iboih.
“Alhamdulillah, setiap tahun Sabang selalu dipadati wisatawan terutama pada hari-hari besar, seperti lebaran Idulfitri ini. Objek wisata yang paling ramai itu Kilometer Nol dan Iboih, terutama Pulau Rubiah,” kata Pj Wali Kota Sabang Reza Fahlevi, Jumat (28/4/2023).
Menurutnya, wisatawan yang berkunjung ke Sabang akan menargetkan beberapa lokasi wisata, seperti Kilometer Nol, Iboih, Goa Sarang, situs sejarah Benteng Jepang, Gunung Api Jaboi, pemandian air panas, pusat kota, dan lain-lain, untuk sekedar berswafoto, menikmati keindahan alam, sekaligus berburu oleh-oleh menarik khas pulau ujung barat Indonesia itu.
“Iboih terutama Pulau Rubiah, selalu ramai dipadati wisatawan yang berkunjung, untuk menikmati aktivitas wisata air seperti diving, dan snorkeling. Terlebih lagi setelah ada spot selfie Sandiaga Uno di bawah laut Pulau Rubiah,” ujar Reza Fahlevi.
Sejauh ini, pergerakan penumpang dari Sabang ke Banda Aceh maupun sebaliknya, per tanggal 22-27 April 2023 mencapai 25.089 orang, dengan rincian penumpang yang berangkat dari Sabang sebanyak 11.845 orang, dan yang datang dari Banda Aceh 13.244 orang.
“Alhamdulillah, berkat kerja sama dan kolaborasi yang baik antar stakeholder baik di pelabuhan penyeberangan Ulee Lheue dan Balohan Sabang, selama kurun waktu mudik ini, tidak ada kendala begitu signifikan,” sebutnya.
Lanjutnya, sejauh ini berdasarkan data yang dihimpun Dinas Pariwisata Kota Sabang, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kota Sabang, per tanggal 22-27 April 2023 mencapai 9.770 orang, yang berasal dari Aceh, Sumatera Utara, Pekan Baru, dan pulau Jawa. Sementara, tingkat okupansi hotel mencapai 75-80 persen, dan rata-rata menginap dua malam.
“Meskipun arus penyeberangan cukup padat, semua berjalan dengan baik dan lancar. Mudah-mudahan hal seperti ini dapat terus kita pertahankan dan tingkatkan ke depannya,” kata Reza Fahlevi. []
Editor: M Yusrizal