DISTORI.ID – Asisten Pemerintahan, Keistimewaan Aceh dan Kesejahteraan Sekda Aceh M Jafar, membuka secara resmi Festival Takbir Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah, di Plaza Masjid Raya Baiturrahman, Jum’at (21/4/2023) malam.
“Selamat melaksanakan Festival Takbir kepada saudara-saudara sekalian. Pada kesempatan ini, saya atas nama Penjabat Gubernur Aceh, mengucapkan selamat Hari Raya Idul Fitri 1444 H, mohon maaf lahir dan batin,” ujar M Jafar.
Sementara itu, saat membacakan sambutan Penjabat Gubernur Aceh, M Jafar berpesan, agar dalam menyambut Hari Raya Idul Fitri ini, bisa kembali pada Fitrah sesungguhnya, yaitu dengan memaafkan sesama, baik secara lahir maupun bathin.
“Mari hilangkan segala perasaan yang dapat merusak hati kita, mari menjalin silaturahmi antar sesama memperkuat persaudaraan, mempererat ukhuwwah Islamiyah.
Jafar mengajak para hadirin untuk menjadikan Hari Raya Idul Fitri sebagai momentum baru bagi umat Muslim setelah bersih dari dosa-dosa.
“Kumandang takbir hendaknya tak sekadar diucapkan dengan mulut, tapi juga dengan hati. Takbir haruslah mampu menjadi pengingat dalam setiap gerak langkah menjalani kehidupan sosial, politik dan kemasyarakatan,” kata M Jafar berpesan.
“Seluruh umat Muslim bersedih malam Ini, karena Ramadhan akan pergi. Tapi, di sisi lain juga bergembira karena menyambut dan merayakan kemenangan, Hari Raya Idul Fitri. Inilah cara Allah SWT untuk membersihkan dan men-sucikan hambanya dari segala dosa dan kesalahan,” imbuh M Jafar.
“Malam Ini adalah akhir Ramadhan 1444 Hijriah. Sebulan sudah kita menjalankan berbagai amalan berharap pahala berlipat ganda. Semoga berbagai ibadah dan kebaikan yang kita kerjakan saat Ramadhan dapat terus tinggal, membekas hingga menambah keimanan kepada Allah SWT.
M Jafar mengingatkan umat Muslim untuk tidak menjadikan kumandang takbir hanya sebagai tradisi semata. Namun harus dijadikan sebagai wujud penghambaan diri dan media untuk membesarkan Asma Allah.
“Sebagaimana Firman Allah dalam Surat Al-Baqarah ayat 152, yang artinya: ‘Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku, niscaya Aku Ingat pula kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan Janganlah kamu mengingkari nikmat-Ku,” kata M Jafar.
M Jafar menambahkan, kumandang Takbir adalah wujud pengakuan seorang hamba sebagai makhluk lemah di hadapan Allah. Oleh karena itu, sangatlah tak pantas sebagai makhluk sosial, untuk bersikap sombong, takabur, arogan, congkak dan sikap-sikap buruk lainnya dalam kehidupan.
“Pada malam Hari Raya Idul Fitri 1444 H ini, kumandang takbir haruslah mampu menjadikan warga Aceh khususnya, untuk menjadi pribadi lebih baik, menjaga kebersamaan dan semangat persatuan, serta turut andil dalam pembangunan Gemi tercapainya kesejahteraan bagi seluruh masyarakat,” ujar M Jafar.
Festival Takbir Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah ditandai dengan pemukulan bedug yang dilakukan secara bergantian oleh M Jafar, Ketua Mahkamah Syariah Aceh, Imam Besar Masjid Raya Baiturrahman, Kepala Dinas Syariat Islam Aceh, Penjabat Wali Kota Banda Aceh, Kapolresta Banda Aceh dan Ketua BKPRMI Aceh. []