PENDIDIKAN

Mahasiswa Aceh terjebak perang di Sudan minta dievakuasi

DISTORI.ID – Sejumlah mahasiswa asal Aceh yang sedang belajar di Sudan meminta untuk segera dievakuasi. Puluhan mahasiswa Aceh tersebut terjebak dalam perang antara pasukan paramiliter Rapid Support Forces (RSF) dengan angkatan militer Sudan.

Harapan ini disampaikan para mahasiswa Aceh di Sudan kepada Senator DPD RI asal Aceh, HM Fadhil Rahmi yang juga mantan ketua Ikatan Alumni Timur Tengah (Ikat) Aceh, melalui pesan singkat, Kamis (20/4/2023).

“Mereka minta segera dievakuasi. Kalau bisa segera dipulangkan ke Indonesia,” kata pria yang akrab disapa Syech Fadhil, Kamis (20/4/2023).

Informasi tersebut diperoleh Syech Fadhil dari Ketua Keluarga Mahasiswa Aceh (KMA) Sudan, Teungku TM. Razik Hilli.

“Selain konflik paramiliter dan militer yang tak kunjung selesai, persediaan makanan bagi mahasiswa Aceh yang diungsikan juga kian menipis. Selain itu persediaan air juga terbatas dan listrik padam,” kata Syech Fadhil.

Sementara itu, menurut informasi dari ketua keputrian KMA Sudan, para mahasiswi asal Aceh khususnya yang tinggal di asrama diungsikan ke aula Muhtamarot kampus semenjak terjadinya perang.

“Untuk sementara kondisi di dalam aulanya dingin karena menggunakan AC dan kami pun sangat merasakan kedinginan karena selimut tak sempat kami bawa.  Kami hanya membawa satu tas ransel,” tulis salah seorang mahasiswa Aceh di Sudan ke WhatsApp pribadi Syech Fadhil.

“Dan untuk saat ini dikabarkan pada hari ke 4 terjadinya perang, kami telah mengalami kekurangan penyediaan makanan dari pihak kampus, dan menyebabkan mahasiswi masih merasa lapar bahkan terkadang tidak mendapatkan porsi dari yang disediakan,” tulisnya lagi.

Terkait hal ini, Syech Fadhil mengaku telah menghubungi pihak KBRI di Sudan dan kementerian terkait guna segera mencari solusi agar persoalan yang dihadapi oleh para mahasiswa Aceh ini bisa segera teratasi.

“Perlu diketahui, kondisi di sana (Sudan-red) sedang perang, ada uang pun, makanan susah didapatkan. Maka saya berkomunikasi dengan semua jejaring di timur tengah untuk mengatasi persoalan ini. Kemudian juga mencari solusi jangka panjang untuk mereka,” kata Syech Fadhil.

Ia meminta KBRI dan kementerian harus mengambil langkah cepat untuk melindungi mahasiswa Aceh di sana.

“Saya tanya sama ketua KMA Sudan, apakan minta di evakuasi, jawabannya ya,” kata Syech Fadhil.

Sebagai contoh, kata Syech Fadhil, Kementerian Pertahanan Jepang telah memulai persiapan untuk mengevakuasi warganya dari Sudan di tengah-tengah pertempuran yang mematikan.

“Indonesia harus melakukan hal yang sama. Keselamatan WNI adalah prioritas utama,” ujar Syech Fadhil. []

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Back to top button