DISTORI.ID – Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) bersama Pemerintah Aceh berencana membangun sebuah masjid di Turki dalam upaya membantu rekonstruksi pascagempa yang melanda negara itu pada Februari lalu.
Hal itu dibahas dalam pertemuan antara Ketua Komisi V DPRA M. Rizal Falevi Kirani dengan Asisten Pemerintahan, Keistimewaan Aceh dan Kesejahteraan Rakyat Sekda Aceh, M. Jafar di kantor Gubernur Aceh, Senin (13/3/2023).
Dalam pertemuan itu, Rizal Fahlevi didampingi Sekretaris Dewan Perwakilan Rakyat Aceh Suhaimi. Sementara M. Jafar didampingi jumlah kepala SKPA dan perwakilan biro terkait di Sekretaiat Daerah Aceh.
Jafar menjelaskan, sebelumnya DPRA telah menyurati Pemerintah Aceh terkait usul pengiriman tenaga medis ke Turki dalam membantu penanganan darurat pasca gempa.
Namun bantuan tenaga medis disimpulkan tidak lagi mendesak mengingat gempa sudah berlangsung lebih dari dua bulan. Selain itu proses perizinan dan administrasi lainnya untuk pengiriman tenaga medis juga disebut tidaklah sederhana.
Alhasil, niat membantu korban gempa Turki direncanakan akan dialihkan dengan membangun sebuah masjid Aceh di negeri bekas Kesultanan Utsmaniyah tersebut.
“Pertemuan ini untuk menindaklanjuti surat DPRA yang sebelumnya dikirim terkait usulan mengirim tenaga medis ke Turki,” kata M. Jafar.
Dalam rapat juga disebutkan, dana yang akan digunakan nantinya bersumber dari donasi masyarakat serta berbagai lapisan lainnya di Aceh yang mulai digalang setelah terjadinya gempa Turki.
Hal lain yang melatarbelakangi keinginan membangun masjid Aceh di Turki adalah mengingat sejarah kedekatan emosional yang pernah terbangun antara keduanya.
Selain itu Negara Turki juga diakui telah mencurahkan bantuan yang begitu besar saat memantu rehabilitasi dan rekonstruksi Aceh pasca tsunami 2004. Hingga kini bantuan Turki masih dengan mudah bisa ditemukan di Aceh, seperti bantuan perumahan, fasilitas pendidikan, sarana ibadah dan lainnya.
Rizal Falevi mengatakan, pihaknya saat ini sudah mengantongi informasi awal terkait calon lokasi pendirian masjid yang disebut berada di daerah yang cukup parah terdampak gempa.
“Kita sudah memiliki informasi soal calon lokasinya untuk kemudian kita cek kembali,” kata Fahlevi.
Terkait rencana pembangunan masjid itu, Pemerintah Aceh dan DPRA akan terlebih dahulu menyelesaikan persoalan administrasi dengan berkomunikasi dengan kementerian dan pihak terkait di Jakarta. []