DISTORI.ID – Kawasan pegunungan dengan suhu dingin selalu menjadi objek wisata menarik. Begitu juga dengan Kabupaten Bener Meriah yang memiliki potensi wisata alam dan produksi pertanian yang bisa jadi oleh-oleh.
Anggota DPRA, Alaidin Abu Abbas mengatakan, Bener Meriah merupakan salah satu daerah yang memiliki beragam potensi wisata alam. Kabupaten satu ini dikenal sebagai penghasil kopi arabika dan sayur-sayuran.
Tak hanya itu, Bener Meriah menyimpan potensi wisata, mulai wisata alam, kebudayaan, wisata petualangan, hingga agrowisata. Kondisi geografis alamnya yang berupa pegunungan menjadi daya tarik bagi para pelancong.
Sehingga jika terus dikembangkan dengan baik, maka pariwisata akan menjadi sumber pendapatan ekonomi bagi masyarakat setempat.
Kata Alaidin, jika wisata terus berkembang, warga bisa membuka usaha agrowisata, penginapan, warung kopi, restoran, hingga sejumlah jasa lainnya.
Katanya, pengembangan pariwisata Bener Meriah, juga sejalan dengan program nasional dan Pemerintah Aceh yang ingin mendatangkan wisatawan sebanyak-banyaknya.
“Wisata di Bener Meriah ini sangat lengkap, bisa melihat air terjun, pemandian air panas, berpetualangan dengan arung jeram hingga mendaki Burni Telong. Bahkan wisatawan juga bisa berkeliling kebun, di sini agrowisata yang sudah mulai tumbuh,” ujar Anggota DPRA asal Bener Meriah – Aceh Tengah.
Menurut Alaidin Abu Abbas, saat ini infrastruktur jalan di Bener Meriah sudah sangat bagus. Sehingga memudahkan para wisatawan dalam mengakses sejumlah lokasi menarik di kabupaten itu.
Bagi pecinta wisata petualangan, Bener Meriah menawarkan wisata mendaki Gunung Burni Telong. Salah satu puncak tertinggi di Aceh yang menawarkan samudera awan. Lalu juga bisa uji adrenalin dengan arung jeram di CRU DAS Peusangan maupun Tembolon, Kecamatan Syiah Utama.
Kedua lokasi wisata tersebut menawarkan pemandangan dan tingkat keseruan yang berbeda. Jika beruntung di DAS Peusangan, wisatawan bisa melihat gajah liar di sepanjang aliran sungai.
Negeri lumbung kopi ini juga menyimpan sejumlah air terjun yang masih asri, dengan pemandangan alam di sekitarnya yang menawan.
Bahkan, perkebunan dan ladang-ladang milik warga saat ini mulai banyak dikembangkan sebagai agrowisata, kebun jeruk, apel, strawberry, hingga kopi. []
Editor: Fahzian Aldevan
