DISTORI.ID – Langkah nyata untuk membangun masa depan musik Indonesia kembali digaungkan. Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif RI, bersama Pophariini dan Langit Musik, meluncurkan Sinergi Suara 2025 —sebuah gerakan kolaboratif yang bertujuan memperkuat peran pelaku musik lokal dalam ekosistem ekonomi kreatif nasional.
Program ini membuka pendaftaran secara daring sejak 30 Oktober hingga 13 November 2025. Dari ratusan pendaftar, terpilih 20 talenta potensial dari lima kota besar: Makassar, Medan, Yogyakarta, Bandung, dan Bali. Mereka datang dari berbagai latar belakang musik—band, solois, grup, hingga kolektif baru—yang siap dibimbing langsung oleh para profesional industri.
Nama-nama seperti Lily at Summer, Natinson, Surgir, dan Taman Impian mewakili Makassar. Dari Medan, ada Inthesky, Melodi Kursi, Psycotic Villager, dan Yoko City Ghost. Yogyakarta diwakili Angsakarta, Hunian, Risti Panjali, dan Sweeter. Sementara dari Bandung hadir Bala Romantica, Basajan, John Karwati, dan Kataswara. Bali mengirim Fluctus, Samara, Satva, dan Sekala.
Ghozi Daffa, personel band Hunian asal Makassar, mengaku bangga bisa menjadi bagian dari program ini.
“Semoga berawal dari sini, akan lebih banyak mendapat insight tentang musik dan treatment dalam membangun sebuah band dengan baik. Dan juga lagu kami bisa lebih banyak didengar oleh masyarakat yang lebih luas,” ucapnya.
Deputi Bidang Kreativitas Media Kemenparekraf, Agustini Rahayu, menegaskan bahwa Sinergi Suara bukan sekadar ajang pencarian bakat, melainkan ruang kolaboratif yang mempertemukan pemerintah, pelaku industri, dan komunitas kreatif.
“Melalui kolaborasi seperti ini, kami bisa menghadirkan model ekosistem yang saling menguatkan agar musisi berbagai daerah tidak hanya produktif, tapi juga berdaya secara ekonomi,” ujar dia.
Program ini juga menghadirkan sesi mentorship eksklusif bersama tokoh-tokoh penting di industri musik. Di antaranya Dimasz Joey (Chief Marketing Officer Mad Haus), Widi Puradiredja (MALIQ & D’Essentials, CEO Mad Haus), serta perwakilan dari Langit Musik seperti Adib Hidayat, Jeffry Feriyanto, dan Hestaviyasa.
Dimasz Joey menyampaikan pentingnya membangun fondasi yang kuat dalam karier musik. “Pada akhirnya yang bertahan bukan yang paling viral, tapi yang paling disiplin dan konsisten membangun identitas, audience, dan value. Gue akan datang ke 5 kota sebagai bentuk tanggung jawab untuk mentransfer knowledge ke mereka yang baru mulai masuk industri,” katanya.
Sementara itu, Hestaviyasa dari Langit Musik menilai kolaborasi lintas sektor seperti ini sangat penting di era digital.
“Kolaborasi yang dilakukan Sinergi Suara bersama Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif, Pophariini, dan Langit Musik menegaskan pentingnya sinergi lintas sektor dalam mendorong kemajuan industri musik. Inisiatif ini menjadi langkah strategis untuk memperkuat ekosistem kreatif Indonesia secara berkelanjutan,” jelasnya.
Sebagai puncak program, para peserta akan tampil dalam showcase Sinergi Suara yang digelar di lima kota, yakni pada 16 November 2025 di VAAN IN SKY Makassar, 19 November 2025 di BIG PAPA CAFE Medan, 23 November 2025 di Tilasawa Sleman Yogyakarta, 27 November 2025 di Bandung, dan 30 November 2025 di Denpasar Bali.
Panggung ini menjadi ajang pembuktian sekaligus gerbang menuju industri musik nasional bagi para talenta muda. Informasi lebih lanjut mengenai Sinergi Suara dapat diikuti melalui akun media sosial resmi @ekraf.ri, @pophariini, dan @langitmusik. []






