DAERAHNEWSPEMERINTAH

Dinas Pendidikan Dayah Aceh Jaya, Serap Masukan Ulama dan Akademisi untuk Sempurnakan Kurikulum Dayah

DISTORI.ID – Dinas Pendidikan Dayah Kabupaten Aceh Jaya mengadakan kegiatan Curah Pikiran Penyempurnaan Kurikulum Dayah tahun 2025 selama tiga hari, mulai 4–6 November 2025, di Aula Mina, Calang.

Kegiatan ini diikuti 42 peserta terdiri dari berbagai unsur, mulai dari pimpinan dayah, Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU), Majelis Pendidikan Daerah (MPD), Ikatan Santri Aceh Jaya (ISAJA), Akademisi, DPRK Komisi IV, Bapperida, dan sejumlah SKPK terkait.

Bupati Aceh Jaya, Safwandi, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan curah pikiran ini merupakan langkah penting untuk melakukan refleksi, evaluasi, serta penyempurnaan kurikulum dayah.

“Kegiatan ini menjadi momentum bagi kita semua untuk bersama-sama meningkatkan mutu pendidikan dayah agar lebih relevan dengan perkembangan zaman tanpa menghilangkan nilai-nilai dasar keilmuan Islam yang telah menjadi ciri khas lembaga pendidikan dayah,” ujar Safwandi, Selasa (4/11/2025).

Dayah sebagai lembaga pendidikan keagamaan tradisional memiliki peran strategis dalam membentuk karakter, akhlak, dan spiritualitas generasi muda Aceh.

Oleh karena itu, penyelarasan kurikulum menjadi sangat penting agar pembelajaran di dayah dapat lebih terarah dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat serta visi pembangunan daerah.

Bupati juga mengapresiasi seluruh pihak yang terlibat dalam kegiatan tersebut, khususnya Dinas Pendidikan Dayah Aceh Jaya, para ulama, pimpinan dayah, dan lembaga terkait yang telah memberikan kontribusi dalam proses penyempurnaan kurikulum.

“Saya berharap kegiatan ini tidak berhenti pada tataran diskusi, tetapi mampu menghasilkan rumusan nyata dan rekomendasi kebijakan yang menjadi pedoman dalam implementasi kurikulum dayah yang lebih baik di masa mendatang,” tutup Safwandi.

Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Dayah Aceh Jaya, Abdul Halim, menjelaskan bahwa kegiatan tersebut bertujuan untuk mendengar berbagai masukan dari para pemangku kepentingan, termasuk pimpinan dayah, tokoh ulama, dan praktisi pendidikan

“Kita ingin menampung seluruh pandangan agar kurikulum dayah di Aceh Jaya dapat mengakomodir, termasuk kitab-kitab dan nilai-nilai kearifan lokal yang berkembang di daerah,” ujarnya.

Ia menambahkan, hasil dari kegiatan ini akan menjadi bahan penting dalam penyusunan Peraturan Bupati (Perbup) tentang pelaksanaan teknis kurikulum dayah.

Dengan adanya peraturan tersebut, diharapkan pelaksanaan kurikulum dayah di Aceh Jaya dapat berjalan secara terstandarisasi dan memiliki acuan yang jelas.

“Melalui forum curah pikiran ini, kita berharap tercapai kesepakatan bersama antar seluruh stakeholder terkait penerapan kurikulum dayah. Setelah kurikulum selesai, langkah selanjutnya adalah melakukan asesmen terhadap ketercapaian pembelajaran di setiap dayah,” tambahnya. []

Reporter: Zahlul Akbar

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Back to top button