BISNISDAERAHPENDIDIKAN

Pesantren Banu Ibrahim di Abdya Sukses Budidaya Lalat Untuk Pakan Unggas dan Ikan

DISTORI.ID – Mantan Bupati Aceh Barat Daya (Abdya), Akmal Ibrahim meninjau peternakan Lalat BSF yang dikembangkan oleh para guru dan santri di Pesantren Banu Ibrahim, tepatnya di Desa Cot Mane, Kecamatan Jeumpa kabupaten setempat.

Untuk diketahui, pesantren modern Banu Ibrahim ini didirikan oleh Eks bupati Akmal Ibrahim bersama keluarganya di atas lahan seluas sekitar 30 hektar sebagai langkah dan upaya dalam menjawab tantangan era teknologi dunia yang semakin canggih.

“Kemarin saya meninjau peternakan lalat BSF di Pesantren Banu Ibrahim, tahap pertama ujicoba sukses,” kata Akmal, Sabtu, 15 Juni 2024.

Akmal mengatakan, tujuan besar peternakan lalat ini adalah untuk pakan peternakan bebek petelur yang juga di budidayakan di pesantren Banu Ibrahim yang tujuannya untuk pengajaran dan sumber keuangan pesantren Banu Ibrahim.

“Lalat ini akan menyediakan protein pakan bebek bersama azola, plus kalori, vitamin dan mineral, yang juga dikelola di pesantren,” sebutnya.

Dijelaskan, kondisi lalat BSF sehat, produksi magot (ulat) bagus, didukung dengan tempat mereka berkembang biak bertelur, ditetaskan hingga menjadi induk lalat kembali.

“Dengan dukungan produksi pakan yang stabil, pesantren mentargetkan pemeliharaan 5.000 ekor bebek, dengan proyeksi produksi telur sekitar 4.000 butir telur per hari,” kata Akmal.

Tambahnya, ulat dan azola, setelah ditambah sumber kalori dan vatamin serta mineral, juga diberikan pada ikan dan ayam yang juga diternakkan di area pesantren baik untuk tujuan konsumsi atau komersial.

Lanjutnya, di pesantren Banu Ibrahim, santri tidak boleh bekerja. Santri hanya dibolehkan mempelajari semua keahlian bidang IT, elektro, pertanian, perikanan dan peternakan dengan harapan setiap lulusan Banu Ibrahim punya keahlian berbisnis berbasis keahlian dan bisa merancang berapa besar penghasilan yang bisa diperoleh.

“Misalnya, untuk berpenghasilan sekitar 500 ribu per hari, cukup pelihara 1.000 ekor bebek hanya dengan 1 pekerja yang digaji oleh santri,” katanya.[]

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Back to top button