DISTORI.ID – Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tidak usung Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak di Pilgub Jawa Timur
PKB menyebut, masyarakat Jawa Timur butuh sosok baru untuk membangun Jawa Timur 2025/2029.
Oleh karena itu, PKB tidak memberikan dukungan kepada Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak yang menjadi incumbent di Pilgub Jatim.
Hal itu disampaikan Wakil Sekretaris Jenderal PKB Saiful Huda dikutip dari Dialog Kompas TV, Selasa 11 Juni 2024.
“Dari beberapa masukan teman-teman di Jawa Timur memang butuh sosok baru, sebagai sosok alternatif di luar Mbak Khofifah,” jelas Huda.
Menurut Huda, PKB akan mengusung Kiai Marzuki Mustamar untuk maju dalam pertarungan di Pilkada Jatim.
Saat ini, kata Huda, PKB masih menunggu kesediaan Kyai Marzuki Mustamar untuk dicalonkan pada Pilgub Jatim.
“Kita masih menunggu kesediaan beliau Kyai Marzuki Mustamar yang secara tren elektabilitas dan popularitas semakin naik setelah di sebut-sebut oleh masyarakat di Jatim. Beliau salah satu alternatif kandidasi calon gubernur,” jelas Huda.
Huda meyakini Kyai Marzuki Mustamar punya peluang untuk menang di Pilgub Jatim meskipun lawannya adalah petahana.
“Kita letakkan semua pilkada pada konteks bahwa semua kandidasi berpeluang untuk menang tanpa terkecuali. Saya kira sosok Kyai Marzuqi Mustamar dan beberapa sosok yang lain,” ujarnya.
“Karena yang sudah-sudah bisa berkaca Pilkada Jawa Timur, Mbak Khofifah termasuk yang bisa mengalahkan incumbent waktu itu, Mas Saifullah Yusuf, misalnya,”sambungnya.
Sebagai informasi, Kyai Marzuki Mustamar adalah mantan Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur.
Ia dicopot dari jabatannya oleh Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf pada 27 Desember 2024.
Kabar yang beredar, pencopotan Kyai Marzuki Mustamar dikarenakan adanya perbedaan sikap politik jelang Pilpres 2024.
Namun, kabar tersebut dibantah langsung oleh Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Amin Said Husni.
Amin Said mengatakan pemberhentian Marzuki Mustamar dikarenakan masalah internal organisasi dan tidak ada kaitannya dengan kepentingan politik praktis. []