DISTORI.ID – Parade Idang Meulapeh dan Festival Kuah Beulangong mengawali rangkaian acara Maulid Raya Pemko Banda Aceh di Lapangan Blang Padang, Senin, 24 November 2025 pagi.
Sedari pukul 08.00 WIB, Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal dan Wakil Wali Kota Afdhal Khalilullah telah berada di lokasi untuk meninjau kesiapan para peserta yang berasal dari sembilan kecamatan dan 90 gampong se-Banda Aceh.
Momen tersebut juga dimanfaatkan kedua pemimpin kota ini untuk memberi semangat sekaligus berswafoto.
Turut hadir membersamai Sekdako Banda Aceh Jalaluddin beserta para asisten, staf ahli, dan kepala OPD.
Iring-iringan pembawa Idang Meulapeh dari 90 desa disambut Illiza-Afdhal di dekat pintu masuk Blang Padang.
Selanjutnya, mereka berjalan kaki menuju venue utama sembari melewati meja dewan juri yang akan menilai peserta terbaik.
Idang Meulapeh sendiri merupakan hidangan berlapis dalam nampan (talam) khas Aceh.
Isinya beraneka ragam makanan serta buah-buahan yang disusun bertingkat dan ditutup dengan “sangee” (penutup berukir khas Aceh) yang dibalut kain.
Idang meulapeh bukan sekadar makanan, tetapi juga simbol kekayaan budaya dan wujud kebersamaan dan gotong-royong masyarakat gampong di Aceh.
“Ini ungkapan rasa syukur dan hormat dari warga kota atas perayaan maulid nabi,”ujar Wali Kota Illiza.
“Nantinya idang meulapeh ini akan kita makan bersama-sama dengan seluruh tamu undangan. Jangan lupa ada juga menu utama kenduri maulid, yakni Kuah Beulangong yang tengah kita masak langsung di lokasi,” tambahnya.
Sementara itu, di dekat panggung utama telah berjejer sembilan beulanga (beulangong) berukuran besar.
Sejumlah pria dewasa perwakilan dari tiap kecamatan sedang memasak Kuah Beulangong dengan api kayu bakar.
Kuah Beulangong sendiri merupakan gulai khas Aceh kaya rempah yang berisikan daging sapi/kambing, nangka muda, dan santan.
Kuliner ini turut menjadi simbol kebersamaan dan rasa kekeluargaan masyarakat dalam menyambut peringatan maulid nabi. []






