BUDAYADAERAHNEWSWISATA

Enam Guru SMA di Aceh Promosikan Budaya ke Kota Malang

DISTORI.ID – Enam guru SMA dari Provinsi Aceh mempromosikan budaya, pariwisata sejarah, seni, dan sastra ke Kota Malang, Jawa Timur. Promosi tersebut dilakukan pada acara Jambore Budaya Pariwisata Sejarah Seni dan Sastra (Jambu Pasar), pada 5-8 Juli 2024.

Jambu Pasar 2024 diadakan oleh Asosiasi Guru Bahasa dan Sastra Indonesia (AGBSI) dengan mengangkat tema “Mencintai Budaya dan Pariwisata di Era Industri 5.0”. Acara ini bertujuan untuk memperkenalkan kekayaan budaya dari berbagai daerah di Indonesia.

Ketua AGBSI Provinsi Aceh, Fatimah, mengatakan, enam guru beserta dua siswa Aceh berhasil lolos seleksi ketat panitia melalui karya video dan cerpen yang fokus mengangkat budaya, pariwisata, sejarah, seni, dan sastra dari Aceh.

“Delegasi Aceh ini bergabung dengan lebih dari seratus peserta lainnya yang terdiri dari guru, seniman, mahasiswa, dan siswa dari seluruh Indonesia,” kata Fatimah, Senin (8/7/2024).

Fatimah berharap agar partisipasi delegasi Aceh dapat mempromosikan budaya Aceh secara lebih luas. “Kami sangat bangga dapat memperkenalkan kekayaan budaya Aceh kepada peserta dari seluruh Indonesia. Ini adalah kesempatan berharga untuk mempererat tali persaudaraan dan saling mengenal budaya satu sama lain,” ujarnya.

Adapun enam guru Aceh yang terlibat dalam promosi budaya di Malang yaitu Fatimah guru Bahasa Indonesia dari SMAN 3 Banda Aceh, Nilawati guru Bahasa Indonesia dari SMAN 2 Banda Aceh, Mairanda guru Bahasa Indonesia dari SMAN 10 Fajar Harapan Banda Aceh, Rizki Rahmayanti guru Seni Budaya dari SMAN 11 Banda Aceh, M Yusrizal guru Sejarah dari SMAN 2 Banda Aceh, dan Windasmara guru PKWU dari SMAN 6 Banda Aceh.

Berikutnya, dua peserta didik yang mewakili Aceh yaitu Dara Nurmuslimah Kluet siswi SMAN 2 Banda Aceh dan Ayudhia Chantika siswi SMAN 10 Fajar Harapan Banda Aceh.

Seluruh peserta Jambu Pasar 2024 melakukan kegiatan di Dodik Bela Negara Rindam V Brawijaya, Kota Malang. Mereka menerima materi terkait budaya, pariwisata sejarah, seni, dan sastra dari para pakar. Selain itu juga dilatih baris berbaris oleh para anggota TNI.

Fatimah menjelaskan, selama di Kota Malang, para peserta melakukan lawatan sejarah ke Candi Sumberawan. Selain mempelajari sejarah, di kompleks peninggalan peradaban Budha tersebut para peserta juga melakukan kegiatan outbound dengan berbagai permainan yang melatih kekompakan.

“Pada malam inaugurasi, peserta dari Aceh juga menampilkan tari kreasi yang menceritakan tentang kehidupan masyarakat Aceh yang senantiasa bergotong royong dalam kehidupan sehari-hari. Gerakan tarian tersebut menggambarkan kekompakan, keserasian, kepedulian terhadap sesama, serta masyarakatnya yang ramah tamah,” jelas Fatimah.

Persembahan tarian tersebut memukau para panitia, seniman, dan para peserta se-Indonesia yang hadir dalam acara Jambu Pasar 2024.

Tak hanya itu, kata Fatimah, Aceh juga berhasil meraih juara video terbaik yaitu video yang digarap M Yusrizal dengan judul “Segenggam Kopi, Sejarah, dan Budaya Tanoh Aceh”, serta video Rizki Rahmayanti dengan judul “Aceh Tanoh Meutuwah”.

“Dari seluruh peserta se-Indonesia, panitia hanya menetapkan lima video terbaik, dan Aceh berhasil menyabet dua video terbaik tersebut,” tutup Fatimah. []

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Back to top button