“Mas Anies dalam berbagai kesempatan menekankan bahwa kualitas dan kesejahteraan guru adalah prioritas utama untuk kemajuan pendidikan Indonesia. Mas Anies percaya bahwa guru bukan hanya harus mengajar, tetapi juga menginspirasi dan memotivasi siswa,” kata Fahrus.
Menurutnya, AMIN memandang kesejahteraan guru sebagai langkah awal untuk menciptakan generasi Indonesia yang cerdas, kreatif, dan kompetitif.
Fahrus menilai, kesejahteraan guru di Indonesia saat ini masih tertinggal dibandingkan dengan standar global. Oleh karena itu, pasangan AMIN bertekad untuk mengikuti langkah negara-negara seperti Swiss, Luxemburg, Kanada, Jerman, Australia, Belanda, Amerika Serikat, Irlandia, Denmark, dan Austria dalam memberikan prioritas tinggi pada kesejahteraan guru.
Berikut 6 Program AMIN untuk menyejahterakan guru dan tenaga kependidikan:
- Mempercepat kenaikan status guru honorer menjadi PPPK. Program ini bertujuan untuk mengakomodasi guru honorer dalam sistem pendidikan formal dengan memberikan mereka status yang lebih stabil dan pengakuan sebagai ASN PPPK. Langkah ini diharapkan dapat memberikan keamanan kerja dan hak-hak yang lebih baik bagi guru honorer.
2. Beasiswa guru dan anak guru dengan dana abadi guru. Program Dana Abadi Guru dirancang untuk membantu guru dalam meningkatkan kualifikasi dan kompetensi mereka, serta memberikan kesempatan pendidikan yang lebih baik untuk anak-anak guru.
3. Mempercepat proses sertifikasi 1,6 juta guru aparatur sipil negara (ASN) dan swasta. Sertifikasi guru merupakan langkah penting dalam meningkatkan standar kualitas pengajaran dan profesionalisme di bidang pendidikan.