Selain IFZ, di Samudra Hindia juga ada Ninety East Ridge (NER) yang cukup panjang hingga ribuan kilometer.
Rentetan gempa yang terjadi di IFZ yaitu gempa Januari dan April 2012 dengan Magnitudo sampai 8 dan menjadi gempa IFZ paling besar dalam sejarah.
“Beberapa studi menggambarkan bahwa IFZ dan NER wilayah yang aseismik (sedikit gempa) tetapi setelah gempa megathrust 2004 menjadi aktif hingga sekarang akibat dari pengaruh energi seismik yang dilepaskan dalam skala besar,”ungkap Andrean.
Secara historis, gempa dengan mekanisme yang sama pernah terjadi pada tanggal 11 Januari 2012 dan 11 April 2012 akan tetapi kedua gempa tersebut bukan baru terjadi di 2012, melainkan pernah juga pada tahun 2006 dan 2007 dengan M skala 6.
Andrean menambahkan bahwa kegempaan di Sumatra begitu kompleks karena sumber nya bervariasi dan gempa 30 Desember 2023 memberitahukan kita bahwa ada sumber lain diluar zona subduksi dan sesar Sumatra saja yaitu IFZ dan NER.
Kedua sistem tersebut harus diwaspadai dan dipelajari untuk melihat karakteristik seismotektonik nya.
Lebih lanjut, Andrean menambahkan, masyarakat tidak perlu khawatir dan panik dalam menanggapi informasi yang tidak benar dan berlebihan.
Gempa yang terjadi barusan tidak diikuti oleh fenomena tsunami dan gempa susulan hingga pada pagi menjelang siang ini serta tidak ada laporan kerusakan.
“Masyarakat diminta bisa memahami kondisi kegempaan didarah tempat tinggal, selalu waspada dan tetap mengikuti informasi resmi terkait gempa bumi dari media sosial BMKG dan kanal-kanal berita yang valid,”pungkasnya. []