DISTORI.ID – Dalam momentum Idulfitri 1444 Hijriah/2023, Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan (FKIJK) Provinsi Aceh menggelar halal bihalal dengan pemerintah dan stakeholder di Hermes Palace Hotel, Banda Aceh, Jumat (5/5/2023).
Acara halal bihalal yang mengusung tema “Sinergi dan Kolaborasi FKIJK Aceh dengan Pemerintah dan Stakeholder dalam Mencapai Kemenangan Ekonomi di Aceh” turut dihadiri oleh Pj Gubernur Aceh yang diwakili oleh Plt. Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Aceh, Mawardi.
Direktur Utama Bank Aceh Syariah, Muhammad Syah, selaku Ketua FKIJK Aceh dalam sambutannya menyampaikan bahwa FKIJK Aceh yang berdiri pada tahun 2018 merupakan gabungan dari berbagai Lembaga Jasa Keuangan, baik perbankan, leasing, asuransi, pasar modal, serta lembaga keuangan lainnya.
Dalam momentum halal bihalal ini, diharapkan dapat memperkuat hubungan antar LJK maupun dengan stakeholder. “Dengan kekompakan dan kebersamaan, Insya Allah kita bisa membangkitkan ekonomi Aceh,” sebut Muhammad Syah.
Kepala OJK Provinsi Aceh, Yusri, selaku Pembina FKIJK Aceh dalam sambutannya menegaskan bahwa OJK Aceh senantiasa mendukung Pemerintah dan mendorong LJK di Aceh untuk bersama-sama membangun ekonomi Aceh.
Lanjutnya, pasca lembaga keuangan konvensional tidak melakukan aktivitas lagi, terdapat 7 Bank Umum Syariah (BUS) dan 6 Unit Usaha Syariah (UUS), 15 BPR/S yang memberikan layanan perbankan di Aceh, serta 5 Kantor Fungsional (KF) Bank Umum Konvensional (BUK) yang masih memberikan layanan namun terbatas untuk penyelesaian kewajiban nasabah saja.
Yusri menjelaskan, jumlah ATM perbankan yang mencapai 1.146 unit sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan transaksi nasabah/masyarakat. Hal yang sama dengan perusahaan IKNB di Aceh sebanyak 56 entitas, terdiri dari Leasing, Asuransi, Pegadaian, BPJS, LKMS, Dana Pensiun, Perusahaan Modal Ventura, Perusahaan Penjaminan, hingga PNM. Selanjutnya, terdapat 9 perusahaan sekuritas dan Galeri Investasi yang melakukan aktivitas di sektor Pasar Modal.
Saat ini, produk dan layanan LJK syariah di Aceh sudah sama lembaga keuangan konvensional yang sebelumnya pernah beroperasional di Aceh. Lebih lanjut, LJK di Aceh berkomitmen kuat untuk selalu hadir dan dapat memenuhi segala kebutuhan layanan keuangan masyarakat Aceh.
Dalam mendukung perekonomian di Aceh, perbankan sendiri menargetkan penyaluran pembiayaan di Aceh dapat tumbuh pada kisaran 10 sampai dengan 12 persen.
“Untuk itu, kita perlu mendukung perbaikan dan inovasi layanan serta produk yang telah dilakukan oleh LJK di Aceh daripada mempermasalahkan hal-hal yang kecil atau kelemahan kecil,” kata Yusri.
Mewakili Pj Gubernur Aceh, Plt. Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Aceh, Mawardi, dalam sambutannya mengharapkan lembaga keuangan yang tergabung dalam Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan (FKIJK) Aceh mampu mengatasi permasalahan ekonomi di Aceh.
Ia mengatakan, koordinasi dan kerja sama antar lembaga keuangan dan pemerintah sangat dibutuhkan untuk mengatasi isu dan permasalahan ekonomi.
Pemerintah Aceh siap memfasilitasi kerja sama dimaksud, karena dukungan seluruh lembaga keuangan akan sangat membantu kebangkitan ekonomi Aceh.
“Peningkatan kedisiplinan dan etos kerja menjadi hal penting dalam menjalankan tugas di Aceh, sebab hanya dengan unsur inilah kita akan lebih mudah mengatasi berbagai tantangan pembangunan yang kita hadapi, mulai dari masalah pertumbuhan ekonomi, investasi, dan berbagai tantangan ekonomi, sosial dan lainnya,” kata Mawardi.
Sementara itu, Wali Nanggroe Aceh, Paduka Yang Mulia (PYM) Tgk Malik Mahmud Al Haythar, dalam sambutannya sangat mendukung upaya OJK dalam membangun perekonomian Aceh yang lebih prospektif ke depan, terlebih melalui Qanun LKS, Aceh sudah memilih sistem keuangan syariah sebagai dasar kebijakan pengembangannya.
PYM Tgk Malik Mahmud Al Haythar berharap agar semua lembaga keuangan yang ada di Aceh baik bank dan non bank dapat lebih bersinergi dalam membangun perekonomian daerah.
Mengakhiri sambutannya, Wali Nanggroe mengapresiasi OJK dan FKIJK yang telah berinisiatif menggelar acara halal bihalal ini, sehingga dapat menjadi ajang silaturahmi bagi pelaku sektor keuangan di Aceh, serta siap membantu jika ada hal-hal yang diperlukan OJK dan LJK untuk pengembangan perekonomian Aceh.
Setelah memberikan sambutan, acara tersebut dilanjutkan dengan tausiah oleh Ketua MPU Aceh, Tgk Faisal Ali dan doa bersama serta diakhiri dengan saling bersalaman dan foto bersama. []
Editor: M Yusrizal