DISTORI.ID – Sebanyak 392 jemaah haji asal Aceh dijadwalkan tiba di Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM), Aceh Besar besok Rabu (5/7/2023) pukul 02.30 WIB.
Jemaah haji Aceh tahun 1444 Hijriah yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) I itu akan diangkut oleh maskapai Garuda Indonesia.
“Pesawat Garuda yang membawa jemaah haji Kloter I Embarkasi Aceh akan landing (mendarat) pukul 02.30 WIB dini hari. Jumlah jemaah yang akan pulang dengan Kloter I adalah sebanyak 393 jemaah,” kata Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Aceh, Azhari, Selasa (4/7/2023).
Azhari, dalam konferensi pers yang digelar di Asrama Haji Embarkasi Aceh mengatakan para jemaah akan segera masuk bus setelah turun dari pesawat di Bandara SIM. Selanjutnya jemaah akan diantar ke Aula Jeddah Asrama Haji Embarkasi Aceh.
Ia menjelaskan, para jemaah yang berasal dari Banda Aceh dan Aceh Besar akan langsung dijemput oleh keluarga ke asrama haji, sedangkan jemaah dari luar daerah dijemput panitia haji kabupaten/kota masing-masing.
“Bagi jemaah haji asal Banda Aceh dan Aceh Besar akan dijemput oleh keluarga. Sementara jemaah haji di luar daerah akan dijemput oleh panitia [haji] kabupaten/kota,” sebutnya.
Azhari mengimbau untuk para keluarga jemaah agar sabar menunggu di daerah masing-masing, dikarenakan para jemaah haji akan diantar langsung ke kabupaten/kota asal jemaah.
“Nanti juga tidak bisa ketemu di asrama haji [Embarkasi Aceh] karena jemaah setelah keluar dari Aula Jeddah akan segera menaiki bus,” ujar Azhari.
Ia menyebut, ada delapan jemaah haji Aceh yang dalam kondisi sakit di Arab Saudi dan sedang dirawat di Madinah dan Makkah.
“Dua orang jemaah dirawat di Madinah dan enam orang di Makkah. Dua jemaah yang di Madinah belum menyelesaikan semua syarat [haji] kemudian sakit. Sedangkan yang di Makkah sudah melaksanakan semua syarat dan rukun haji,” sebutnya.
Azhari juga menyebut, hingga hari ini sudah tujuh jemaah haji Aceh meninggal di Arab Saudi. Lebih rinci, dua jemaah yang meninggal berasal dari Lhokseumawe, dua asal Aceh Utara, satu dari Banda Aceh, satu dari Bireuen dan satu jemaah dari Aceh Barat. []
Editor: M Yusrizal