DAERAHNEWSPERISTIWA

Situasi Krisis di Rusip Antara Belum Stabil, Warga Mulai Kehabisan Bahan Makanan

DISTORI.ID – Dampak bencana yang melanda Kabupaten Aceh Tengah pada umumnya, dan Kecamatan Rusip Antara pada khususnya, sejak 25–27 November 2025 masih berada dalam kondisi yang tidak menentu.

Hingga kini, akses jalan utama maupun jalan-jalan desa masih sulit dijangkau, dan hanya bisa dilewati dengan berjalan kaki.

Ribuan warga terpaksa hilir-mudik mencari sanak saudara di wilayah lain, termasuk anak-anak mereka yang sedang menempuh pendidikan di luar kampung.

Kebutuhan paling mendesak saat ini adalah bahan bakar minyak dan sembako.

Masyarakat benar-benar kesulitan mendapatkan bahan makanan, terutama beras.

Anak-anak yang tampak bermain di tepian jalan, berselimut lumpur akibat bencana, tak menyadari bahwa esok hari mereka belum tentu bisa makan.

Sejumlah keluarga melaporkan bahwa mereka sama sekali tidak memiliki stok beras di rumah.

Kondisi ini terjadi hampir di seluruh desa di Kecamatan Rusip Antara, memperlihatkan betapa seriusnya ancaman krisis pangan yang sedang berlangsung.

Situasi semakin mengkhawatirkan karena beberapa keluarga, terutama yang memiliki ibu hamil dan balita, membutuhkan perawatan dan penanganan medis segera.

Namun, proses evakuasi tidak dapat dilakukan karena keterbatasan akses dan lumpuhnya jalur transportasi.

Harapan masyarakat sempat tertuju pada Kecamatan Celala yang selama ini menjadi lumbung padi terdekat.

Namun, wilayah tersebut juga mengalami putusnya akses jalan serta kelangkaan BBM, sehingga padi milik warga setempat tidak dapat digiling menjadi beras.

Hal ini semakin memperparah kekurangan bahan pangan di Rusip Antara.

Apabila situasi ini terus berlanjut, dapat dipastikan kondisi warga dalam beberapa hari ke depan akan semakin sulit dikendalikan.

Beberapa gesekan antarwarga bahkan sudah mulai terjadi akibat keterbatasan bahan makanan.

Dengan 16 desa yang kini terdampak dan terisolasi, satu-satunya harapan terbesar masyarakat Rusip Antara adalah bantuan yang disalurkan melalui jalur udara, mengingat akses darat hingga kini masih belum dapat dipulihkan. (MA)

Reporter: Zahlul Akbar

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Back to top button