NEWSPOLITIK

Ketua Fraksi Gerindra Kecam Sikap Ketua DPRA yang Menyerang Pribadi Wagub Aceh

DISTORI.ID – Ketua Fraksi Gerindra Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Abdurrahman Ahmad, mengecam keras sikap Ketua DPRA, Zulfadhli, yang dinilainya arogan dan tidak etis. Zulfadhli disebut menyerang pribadi Wakil Gubernur Aceh sekaligus Ketua Partai Gerindra Aceh, Fadhlullah (Dek Fadh), serta Bendahara Gerindra Aceh, T Irsyadi.

Tudingan tersebut terkait dengan penunjukan Plt Sekda Aceh dan disampaikan oleh Ketua DPRA dalam sidang paripurna pelantikan Wakil Ketua DPRA, Ali Basrah, pada Jumat (21/2/2025) malam.

“Jika memang terdapat kekeliruan dalam SK Plt Sekda Aceh, hal itu merupakan ranah eksekutif yang bisa diperbaiki. Tidak perlu menuduh dan menyerang pribadi dalam sidang paripurna di depan seluruh anggota DPRA yang terhormat,” ujar Abdurrahman pada Sabtu (22/2/2025), menanggapi pernyataan Zulfadhli di sidang tersebut.

Menurut Abdurrahman, tindakan Ketua DPRA yang menyerang individu serta melibatkan lembaga DPRA dalam konflik politik adalah tindakan yang tidak etis.

“Ketua DPRA menggunakan lembaga dewan untuk menyerang partai dan individu tertentu, ini jelas tidak beretika,” tegasnya.

Sekretaris Partai Gerindra Aceh ini juga menyayangkan sikap Zulfadhli, yang berasal dari Partai Aceh, partai pengusung pasangan Mualem-Dek Fadh. Ia menilai pernyataan Zulfadhli yang menyinggung kemungkinan “menurunkan” Mualem-Dek Fadh sebagai sesuatu yang harus disikapi tegas oleh Partai Aceh.

“Saya yakin banyak kader Partai Aceh yang lebih baik dan lebih mampu memimpin DPRA. Harmonisasi antara eksekutif dan legislatif harus dijaga agar program-program Mualem-Dek Fadh dalam lima tahun ke depan dapat berjalan dengan baik,” ungkap Abdurrahman.

Ia juga mengingatkan agar sikap arogansi dan tindakan tidak etis Ketua DPRA tidak merusak hubungan baik antara Mualem-Dek Fadh, Partai Aceh, dan Gerindra.

Sebelumnya, dalam sidang paripurna malam tadi, Ketua DPRA, Zulfadhli, mengungkapkan keberatannya terkait dugaan kesalahan administrasi dalam Surat Keputusan (SK) penunjukan Plt Sekda Aceh. Namun, di tengah sidang, ia menuding bahwa dalang di balik kesalahan tersebut adalah Wagub Aceh Fadhlullah dan Bendahara Gerindra Aceh, T Irsyadi. []

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Back to top button