DISTORI.ID – Seorang perwira polisi berpangkat inspektur dua (Ipda) di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) diduga menampar perempuan di Pelabuhan Soekarno Hatta.
Dugaan penganiayaan oleh perwira polisi tersebut diketahui dari beredarnya sebuah video di media sosial pada Rabu (5/2/2025).
Dalam video berdurasi 3 menit itu, kekerasan tersebut bermula saat perwira polisi berpangkat Ipda sedang terlibat adu mulut dengan seorang pria.
Tak lama berselang, perwira polisi yang memakai topi PDL itu diduga menampar seorang perempuan yang hendak melerai aparat yang sedang merangkul pria tersebut. Keributan pun terjadi.
Terdengar ucapan dari polisi yang mengaku didorong sehingga diduga melakukan penamparan. Ia terdengar geram dengan memaki korban.
“Kamu mendorong, kamu mendorong. Setan ini!,” tutur perwira polisi dalam video sambil menunjuk ke arah perempuan yang merasa ditampar.
Setelah kejadian itu, kerabat korban atau perempuan yang ditampar mencoba menenangkan keributan. Tapi, seorang pria terlihat keberatan atas perbuatan polisi karena bibir istrinya terluka.
“Berdarah mulutnya istriku pak,” tutur suami yang tadinya dicegat polisi dan terlibat adu mulut.
Di sisi lain, perekam video mengaku akan memviralkan insiden perwira polisi diduga menampar perempuan. Mereka juga akan melaporkan kejadian ini.
Dikonfirmasi terpisah, Kapolsek Pelabuhan Soekarno-Hatta Makassar AKP Andi Sukmawati mengatakan, insiden tersebut terjadi pada Rabu (5/2/2025) siang.
Hal itu bermula dari korban yang disebut sebagai pedagang asongan, hendak naik ke kapal PT Pelni. Namun mereka dicegat oleh petugas keamanan.
“Sehingga petugas pengamanan menghalau. Asongan memaksa masuk dan aksi saling mendorong terjadi mengakibatkan luka di bibir,” kata Andi Sukmawati dalam keterangan tertulis.
Meski mengakui bibir korban mengalami luka, Andi Sukmawati membantah ada pemukulan oleh polisi.
Kapolsek Pelabuhan Makassar telah memeriksa kedua pihak yang terlibat keributan. Mereka telah dimediasi.
“Untuk pemukulan tidak ada, dapat dilihat dari video yang beredar,” tandas Andi Sukmawati. []