DISTORI.ID – Sejumlah komunitas dan LSM di Banda Aceh temui bakal calon Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal untuk menyampaikan aspirasinya. Mereka memberi gagasan terkait isu demokrasi, disabilitas, perempuan dan pendidikan.
Dalam pertemuan itu aktivis GeRAK Aceh, Askhalani mengaku tertarik dengan tagline kolaborasi yang diusung Illiza dalam kontestasi Pilkada Banda Aceh. Apalagi menurutnya saat menjabat Wali Kota Banda Aceh, Illiza memberi perhatian yang besar terhadap komunitas.
“Misalnya gagasan Musyawarah Rencana Aksi Perempuan dan Anak (Musrena) yang diapresiasi nasional, saya berharap ke depan ada musrembangnya disabilitas serta rumah kreasi disabilitas,” kata Askhalani, Kamis (18/7/2024).
Aktivis Narasi Pojok Kota, Reza memperkenalkan komunitasnya berfokus pada dunia pendidikan. Ia mengaku kondisi pendidikan di Aceh saat ini belum sesuai harapan.
“Ramai Gen Z tak bisa berbahasa Aceh. Ini menunjukkan ada persoalan dengan pendidikan bahasa daerah atau kurikulum muatan lokal,” sebutnya.
Turut hadir dalam pertemuan bersama anggota Komisi X DPR RI tersebut, aktivis perempuan, Riswati. Ia menyampaikan apresiasi pada Illiza yang telah bersedia maju dalam Pilkada Banda Aceh.
“Kami apresiasi bunda mau mengajukan diri sebagai wali kota. Ini role model di Aceh, kalau ini berhasil maka akan menjadi contoh bagi perempuan lain di Aceh,” sebutnya.
Riswati juga mengapresiasi Illiza saat memimpin Banda Aceh. Menurutnya melibatkan komunitas perempuan sejak dari awal rencana pembangunan.
Pertemuan yang digagas komunitas dan LSM tersebut dihadiri puluhan aktivis, Rabu (17/7/2024). Kegiatan itu berlangsung di Warga Kota, wadah yang dibangun Illiza untuk menampung aspirasi warga. []






