HEALTH

Waspada! Penularan difteri bisa melalui percikan air liur

DISTORI.ID – Difteri disebut salah satu penyakit menular yang menyerang saluran pernapasan. Seorang anak dapat tertular penyakit ini hanya dari percikan liur.

“Potensi penularan difteri sangat besar, bisa hanya dengan melalui percikan air liur saja,” kata Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Aceh Cut Efri Maizar.

Sebagian orang terkontaminasi bakteri difteri disebut dapat menjadi carrier karena tanpa gejala. Orang tersebut dapat menularkan penyakit itu ke orang lain lagi sehingga menimbulkan gejala.

Kuman difteri dapat bertahan hingga enam bulan dalam tubuh orang yang menjadi carrier. Selama jangka waktu itu, orang yang disebut carrier dapat terus menularkan difteri ke orang-orang di sekitarnya.

“Masyarakat perlu mewaspadai penyebaran penyakit difteri yang masih menjadi kejadian luar biasa (KLB), salah satunya melalui pemenuhan imunisasi dasar lengkap bagi anak,” jelasnya.

Difteri termasuk salah satu penyakit infeksi pada anak yang menyerang sistem pernapasan termasuk tenggorokan, hidung, atau amandel dan kulit. Bakteri difteri masuk ke dalam tubuh melalui saluran pernapasan dan penularannya dapat melalui droplet bakteri yang terhirup oleh orang yang terinfeksi saat batuk, bersin, atau tertawa.

Secara umum, gejala difteri pada anak meliputi demam, sakit tenggorokan, hidung meler, sulit bernapas dan suara serak. Selain itu, detak jantung anak meningkat, mengi, pembesaran kelenjar getah bening di leher dan pembengkakan langit-langit mulut.

Untuk mencegah tertularnya penyakit tersebut, anak-anak diwajibkan imunisasi dasar lengkap. Di antaranya vaksin difteri diberikan dalam bentuk vaksin kombinasi DPT-HB-Hib. Vaksin jenis ini mampu melindungi tubuh dari penyakit difteri, pertusis, tetanus, hepatitis B, meningitis, dan pneumonia yang disebabkan oleh Haemophylus influenzae tipe B.

Pemberian vaksin bagian dari imunisasi dasar wajib ini dapat dilakukan sebanyak tiga kali yakni saat anak berusia 2 bulan, 3 bulan dan 4 bulan. Imunisasi lanjutan diberikan saat sang anak berumur 18 bulan.

Vaksin difteri selanjutnya diberikan dalam bentuk Td atau kombinasi tenanus dan difteri. []

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Back to top button