DISTORI.ID – Militer Israel dilaporkan membombardir Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza, Palestina, dan menargetkan sejumlah titik, termasuk generator listrik.
Serangan ini terjadi beberapa jam sebelum gencatan senjata Israel-Hamas dimulai pada Jumat (24/11) pukul 07.00 pagi waktu setempat. Israel dan Hamas sepakat untuk menyetop sementara peperangan selama empat hari ke depan.
Juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza, Ashraf al-Qudra, mengatakan rumah sakit yang dibangun dari hasil donasi warga RI tersebut kini di bawah “bombardir intens” pasukan Israel.
“Rumah sakit menjadi sasaran penembakan berat yang menargetkan generator listrik dan sebagian besar bangunan,” kata al-Qudra, seperti dikutip kantor berita Turki Anadolu Agency, Kamis (23/11).
Serangan Israel ini menyasar gerbang utama, generator listrik, hingga kantor administratif rumah sakit. Setidaknya 200 pasien dan staf medis saat ini masih terjebak di RS Indonesia dan sedang menunggu dievakuasi.
“Kehidupan 200 pasien dan staf medis berisiko di tengah serangan itu,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan di Gaza,Dr Munir al-Bursh, mengatakan seorang wanita tewas sementara tiga lainnya terluka akibat serangan terbaru Israel ke RS Indonesia ini.
Dikutip Al Jazeera, pasukan Israel juga menangkap tiga orang di rumah sakit yang terpaksa menghentikan operasinya karena kekurangan bahan bakar dan kekurangan pasokan medis itu.
Hingga Kamis, diperkirakan ada 550 pasien yang masih dirawat di RS Indonesia bersama 200 pekerja medis dan setidaknya 1.500 warga Palestina yang mengungsi.
Pasukan Israel terus mengepung dan membombardir RS Indonesia sejak Senin pekan ini. Mereka bahkan mengancam akan menggerebek rumah sakit tersebut seperti yang dilakukan terhadap RS Al Shifa di Gaza.
Setidaknya 12 orang tewas akibat artileri Israel yang menghantam RS Indonesia sejak Senin.
Jurnalis Anas al-Sharif mengatakan kepada Al Jazeera pada Selasa (21/11) bahwa militer Tel Aviv terus menargetkan orang-orang di rumah sakit. Siapa pun yang bergerak di RS Indonesia disebut bakal ditembaki.
Ratusan orang pun telah dievakuasi dari rumah sakit di Beit Lahiya ini.
Agresi Israel di Jalur Gaza hingga kini telah menewaskan lebih dari 14.800 orang, dengan 6.150 di antaranya anak-anak dan 4.000 lainnya perempuan. (CNNindonesia)