DAERAHNEWS

Tim Zawa Kemenag Aceh Besar Studi Tiru ke Kota Wakaf Aceh Tengah

DISTORI.ID – Penyelenggara Zakat dan Wakaf (Zawa) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Aceh Besar melakukan studi tiru ke Kantor Kemenag Aceh Tengah, guna mempelajari pengelolaan wakaf produktif di daerah dataran tinggi Gayo itu pada Rabu, 20 November 2025.

Kepala Kantor Kemenag Aceh Besar Saifuddin mengatakan kunjungan itu bertujuan memperkuat pengelolaan wakaf produktif yang akan diterapkan di Aceh Besar.

Apalagi Aceh Tengah merupakan salah satu daerah yang dinobatkan sebagai Kota Wakaf Indonesia.

Dalam kunjungan, rombongan Zawa Kemenag Aceh Besar melihat langsung pengelolaan wakaf produktif di bidang perkebunan yang ditanami palawija serta sektor usaha dagang Ihmal Market serta usaha wisata pinggir Danau Lut Tawar.

“Di Kemenag Aceh Tengah sudah lama ada zakat produktif. Kita disini melihat, meniru, bagaimana pengelolaan zakat produktif, untuk kemudian kita terapkan di Aceh Besar,” ujar Saifuddin.

Saifuddin menyebut Aceh Besar memiliki potensi tanah wakaf sekitar 414 ribu meter persegi.

Tentu ini potensi besar untuk mengembangkan wakaf produktif, terutama jika tanah-tanah wakaf tersebut dapat dimanfaatkan secara optimal.

“Kalau semua tanah wakaf di Aceh Besar mampu dimanfaatkan dengan baik, maka akan memberikan kesejahteraan bagi masyarakat. Dengan wakaf produktif, hasil-hasilnya bisa digunakan untuk membantu sesama, baik di internal maupun eksternal Kemenag,” ujarnya.

Sementara itu, Penyelenggara Zakat dan Wakaf Kemenag Aceh Tengah Hasyimi menjelaskan Aceh Tengah memiliki ladang wakaf yang bergerak di sektor usaha dagang seperti Ihmal Market, yang mencakup unit usaha perdagangan dan kafe.

Selain itu, terdapat pula lahan wakaf produktif di pinggir Danau Lut Tawar pada kompleks Wakaf Masjid Baitul Qudus, yang dikelola sebagai objek wisata sekaligus kawasan kios produktif.

“Dan yang kita kunjungi tadi lahan wakaf seluas 25.000 meter persegi yang bergerak di bidang perkebunan. Saat ini ada palawija di sana, dan setelah panen nanti kita akan tanam kopi. Lahan ini baru kita kelola sejak tahun 2025,” ujarnya.

Ia menambahkan, semua sektor wakaf itu terus dibina dalam pengelolaannya, dan hasilnya digunakan untuk kegiatan sosial-keagamaan seperti membantu fakir miskin, anak yatim, hingga sektor pendidikan.

“Mudah-mudahan apa yang kami usahakan dan bagaimana kami bina nazir bisa direplikasikan di Aceh Besar. Tanah wakaf tidak hanya terpaku pada perkebunan, tapi juga bisa dikembangkan di sektor dagang, hunian, wisata, atau lainnya, yang penting produktif,” ujarnya.

Dalam rombongan tersebut, turut hadir Ketua DWP Kemenag Aceh Besae Yasmaidar Plt Penyelenggara Zawa Saiful Amri Kasi PAI Muhammad, Plt Kasi PD Pontren Alan Farlan, dan staf Zawa Kankemenag Aceh Besar. []

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Back to top button