AKADEMIKNEWSPENDIDIKAN

Asah Kreativitas, Disdik Aceh Gelar Lomba Esai, Fotografi, dan Desain Grafis Tingkat SMA/SMK

DISTORI.ID – UPTD Balai Teknologi Komunikasi dan Informasi Pendidikan (Tekkomdik) Dinas Pendidikan Aceh menggelar Lomba Penulisan Esai, Fotografi, dan Desain Grafis, tingkat SMA/SMK se-Aceh tahun 2025.

Kegiatan ini secara resmi dibuka oleh Kepala UPTD Balai Tekkomdik Aceh, Syahrul, yang diwakili oleh Kepala Seksi Layanan dan Publikasi, Nuzulianda, pada Kamis (6/11/2025) di Banda Aceh.

Dalam pembukaan acara tersebut, Nuzulianda turut membacakan sambutan Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Aceh, Murtalamuddin.

Dalam pidatonya, Murtala menyampaikan kegiatan tersebut merupakan bagian dari komitmen Dinas Pendidikan Aceh untuk mendukung pelaksanaan transformasi digital pendidikan di daerah.

“Kegiatan ini adalah bentuk dukungan nyata terhadap semangat kreatif dan inovatif di kalangan peserta didik, terutama dalam bidang literasi, komunikasi visual, serta pemanfaatan teknologi informasi dalam proses pembelajaran,” demikian sambutan Murtala yang dibacakan Nuzulianda.

Murtala menegaskan lomba ini bukan sekadar kompetisi, melainkan wadah pembinaan untuk mengembangkan potensi siswa dalam berpikir kritis, berkreasi, dan mengekspresikan gagasan positif bagi kemajuan pendidikan di Aceh.

“Hari ini kita tidak hanya berbicara tentang lomba, tetapi tentang kreativitas, bahasa universal yang mampu menyatukan perbedaan, baik melalui esai yang merangkai kata menjadi makna, fotografi yang membekukan momen menjadi cerita, maupun desain grafis yang mengubah ide menjadi visual yang memikat,” lanjutnya.

Dalam sambutannya itu, Murtala juga berpesan agar peserta mengikuti lomba dengan semangat dan sportivitas tinggi.

“Jadikan setiap karya sebagai kontribusi nyata bagi kemajuan dunia pendidikan dan kebudayaan di Bumi Serambi Mekkah,” tuturnya.

Usai membacakan sambutan Kadisdik, Nuzulianda menambahkan tahun ini lomba mencakup tiga kategori, yakni penulisan esai, fotografi, dan desain grafis.

Ia menekankan bahwa tujuan utama kegiatan ini bukan sekadar mencari pemenang, melainkan memberikan ruang bagi siswa untuk mengasah keterampilan dan menyiapkan kemampuan menghadapi tantangan masa depan.

“Esensi dari lomba ini bukan untuk saling mengalahkan. Ini adalah wadah untuk mengasah diri dan menjadi peluang ke depan, sebagai skill yang akan berguna bagi masa depan peserta,” ujarnya.

Nuzul juga menjelaskan sebenarnya kegiatan ini direncanakan dengan skala lebih besar, namun karena efisiensi anggaran, pelaksanaan lomba tahun ini dilakukan secara lebih terbatas.

“Sebenarnya kegiatan ini lebih besar, tapi karena efisiensi anggaran, maka kami sesuaikan. Tidak semua kabupaten/kota bisa hadir tahun ini,” jelasnya.

Meski demikian, ia berharap kegiatan ini tetap membawa manfaat bagi para pelajar di seluruh Aceh. “Kita berharap mudah-mudahan acara ini bermanfaat bagi siswa-siswi dan bisa menjadi ajang kreativitas ke depan,” pungkasnya. []

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Back to top button