DISTORI.ID – Aksi unjuk rasa anarkis yang terjadi di Kabupaten Bone hingga malam kemarin dinilai tidak lagi murni protes soal pajak yang naik 300 persen.
Hal ini disinyalir karena mayoritas pendemo justru berasal dari luar Bone, yakni Kabupaten Wajo dan Kota Makassar.
Menurut inisiator demo dari warga Bone, Iwan, menegaskan bahwa pihaknya sudah menghentikan aksi sejak awal setelah mengetahui kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) tidak sebesar 300 persen.
“Kami sudah tidak demo lagi, apalagi rencana itu sudah ditunda pelaksanaannya,” jelas Iwan, Rabu (20/8).
Itu terbukti, dari 16 pendemo yang diamankan untuk dimintai keterangan, sebagian besar mengaku berasal dari Wajo dan Kota Makassar.
Menariknya, mereka tidak membawa KTP, identitas lain, bahkan telepon genggam juga tidak dibawa.
Bahkan ada yang masih berusia 12 tahun dan berstatus pelajar SMP. Hal ini semakin menguatkan dugaan bahwa massa aksi tersebut dimobilisasi, mengingat jarak Makassar–Bone mencapai ratusan kilometer.
Dia pun menduga aksi ini masih berkaitan dengan buntut Pilkada Bupati dan Wakil Bupati Bone lalu.
Karena beberapa nama demonstran tercatat sebagai bagian dari tim sukses salah satu pasangan calon yang kalah di Pilkada Bone lalu.
Menurut sumber di Bone, massa memang didatangkan dari Makassar dan Wajo dengan indikasi mobilisasi. Aparat bersama masyarakat setempat pun terus berjaga agar aksi provokatif tersebut tidak semakin meluas.
Sejumlah mahasiswa yang ikut demo juga mengaku datang dari luar Bone.
“Saya melihat spanduk akan ada aksi menolak kenaikan PBB-P2. Sebagai mahasiswa, saya pun ikut demo,” jelas Andi Arjunani, mahasiswa asal Wajo, dikutip dari video yang beredar.
Sementara itu, Gilang, salah seorang demonstran yang turut diamankan, mengaku awalnya hanya diajak lewat postingan di Instagram.
“Rencananya ke Bone untuk aksi damai, ternyata di sini kejadiannya seperti ini,” beber Gilang dengan nada penyesalan dalam video yang beredar di media sosial.
Gilang, merupakan mahasiswa Politeknik Negeri Ujungpandang, mengaku berangkat dari Makassar bersama rekannya sekitar pukul 15.00 Wita dan tiba di Bone ketika aksi sudah memanas.
Polisi kabarnya akan mengusut dalang demo rusuh yang sempat merobohkan pagar Kantor Bupati Bone itu. []






