DISTORI.ID – Seorang anggota TNI Angkatan Udara (AU) berinisial Prada ANP dikeroyok oleh sejumlah orang di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Pangkalan Udara (Lanud) Sultan Hasanuddin mendukung langkah Prada ANP untuk membawa kasus tersebut ke ranah hukum (Polres Maros).
Kapen Lanud Sultan Hasanuddin Mayor Sus Yudha Pramono menjelaskan, ANP sudah melaporkan pengeroyokan itu ke Polres Maros. Pelaporan itu dilayangkan istrinya.
“Istri Prada ANP sudah melaporkan kasus penganiayaan itu ke Polres Maros. Dia merasa suaminya mengalami kekerasan hanya karena kesalapahaman,”jelas Yudha, Kamis (7/8).
Menurut Yudha, pihaknya menjunjung tinggi penyelesaian masalah pengeroyokan itu ke ranah hukum. Kesalapahaman itu tengah ditangani secara persuasif dan sesuai hukum yang berlaku.
“Saya mengimbau kepada seluruh TNI AU untuk menahan diri. Jangan mudah terprovokasi dan main hakim sendiri,”tegasnya.
Dia menduga kasus itu terjadi atas informasih yang salah yang viral di Media Sosial dimana Prana ANP pernah menganiaya pedagang wanita di kawasan wisata kuliner Pantai Tak Berombak (PTB) Maros, Selasa (8/7) lalu.
Dia menegaskan Prada ANP sudah dihukum atas tindakannya itu. Prada ANP juga sudah menjalani hukuman dan ditahan selama 196 hari.
“Mungkin gegara kasus penganiayaan pedagang itu. Sehingga dia dikeroyok oleh sejumlah orang. Padahal Prada ANP sudah ditahan atas kasus tersebut,”bebernya.
Sebagai informasih, pengeroyokan itu terjadi di depan perumahan Mutiara Mandai indah, Kecamatan Mandai, Kabupaten Maros pada Rabu (9/7) malam.
Pengeroyokan ini terjadi sehari setelah Prada ANP viral mengeroyok seorang pedagang wanita. Kemungkinan keluarga si wanita melakukan pembalasan.
Kasus pengeroyokan itu disaksikan sendiri oleh istri Prada ANP. Namun dia baru melaporkan kasus tersebut ke polisi pada Minggu (3/8).
“Kami sudah menerima laporan dugaan pengeroyokan terhadap seorang pria berinisial ANP yang merupakan anggota TNI AU. Laporan dibuat oleh istrinya,” jelas Kasubsi Penmas Polres Maros Ipda Marwan Afriady, Kamis (7/8). []
