DISTORI.ID – Dalam upaya meningkatkan sinergi antara Badan Pengelolaan Migas Aceh (BPMA), Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS), dan Pemerintah Kabupaten Bireuen, Kepala BPMA, Nasri Djalal, Muchin Sekretais BPMA, bersama General Manager PT Aceh Energi, melakukan kunjungan courtesy ke Bupati Mukhlis di Kantor Bupati Cot Gapu.
Kunjungan ini bertujuan untuk memperkuat komunikasi dan kolaborasi dalam pengelolaan sumber daya migas di Aceh.
Hadir dalam pertemuan tersebut Kepala BPMA, GM PT Aceh Energi, Bupati dan Wakil Bupati, Asisten II Bidang Perekonomian, Kepala Dinas Keuangan, Kepala Dinas PMPTSP, Kepala Dinas Ketenagakerjaan, dan Kepala Bappeda.
Nasri Djalal menjelaskan peran strategis BPMA sebagai pengendali operasional KKKS serta penjaga transparansi dan keadilan dalam pembagian hasil migas untuk kemakmuran rakyat Aceh.
“BPMA sebagai regulator sangat terbuka untuk menyampaikan berbagai hal kepada KKKS, sehingga Pemerintah Bireuen jangan ragu untuk mengkomunikasikan hal-hal penting dan strategis kepada BPMA untuk disampaikan ke Aceh Energi,” ujarnya.
Sebagai bagian dari upaya peningkatan kontribusi ekonomi, BPMA berkomitmen mendorong Aceh Energi agar memberikan kontribusi langsung maupun tidak langsung terhadap perekonomian Kabupaten Bireuen.
“Mempercepat proses eksplorasi sangat penting agar Aceh Energi dapat segera melakukan eksploitasi. Kami berharap uji pengeboran pertama dapat dilakukan pada bulan November 2026,” tambah Nasri.
Kepala BPMA juga mendorong keterlibatan universitas dalam kegiatan hulu migas, serta memastikan bahwa SDM Aceh harus terlibat aktif dalam investasi Aceh Energi.
“BUMD di Kabupaten Bireuen harus segera diaktifkan untuk menjadi pionir bisnis di hulu migas, sehingga Bupati perlu menyiapkan dan memperkuat hal ini,” jelasnya.
Bupati H Mukhlis ST menegaskan pentingnya partisipasi tenaga kerja lokal dalam proyek Aceh Energi.
“Aceh Energi wajib mengedepankan serapan tenaga kerja lokal, mengingat Kabupaten Bireuen masih menghadapi tingkat pengangguran yang cukup tinggi. Dengan adanya investasi ini, diharapkan masyarakat Bireuen bisa mendapatkan kesempatan kerja,” ujarnya.
Ia juga mengajak BPMA dan PT Aceh Energi untuk terus berkoordinasi dalam menentukan titik-titik wilayah seismik serta mengadakan pertemuan berkala agar semua pihak dapat saling berbagi informasi mengenai masalah dan kendala yang dihadapi di lapangan.
Sementara itu, PT Aceh Energi memberikan penjelasan mengenai rencana kerja dan program pengembangan masyarakat (PPM) yang akan dilaksanakan.
Mereka melaporkan mengenai tahap-tahapan kegiatan, termasuk seismik, sosialisasi, mobilisasi alat, survei, recording, reklamasi, inventori, dan kompensasi yang mencakup analisis data benda di atas permukaan serta analisis lingkungan.
Dhimas Arief, selaku Exploration dan Engineering Manager, memaparkan bahwa Aceh Energi berencana melakukan survei seismik 3D menggunakan alat vibrosis untuk mendapatkan data awal dalam proses pencarian migas.
Sementara Suhaimi Oesman Bany, selaku GM Aceh Energi, berharap rencana kegiatan survei seismik di Kabupaten Bireun ini dapat berjalan lancar dengan dukungan Pemerintah Kabupaten Bireun dan para pemangku kepentingan, serta masyarakat di wilayah ini.
“Kunjungan ini diharapkan dapat memperkuat kolaborasi antara BPMA, Pemerintah Kabupaten Bireun, dan PT Aceh Energi dalam mempercepat proses eksplorasi dan menciptakan dampak ekonomi bagi masyarakat Aceh,”ucap Oesman Bany. []






