DISTORI.ID – Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur kembali erupsi pada Rabu (9/7/2025).
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan tinggi kolom letusan teramati 1 km dari atas puncak atau 4676 meter di atas permukaan laut
“Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya dan barat. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 214 detik,” demikian keterangan petugas pengamatan Ghufron Alwi dikutip dari magma.esdm.go.id.
Akibat letusan tersebut masyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 8 km dari pusat erupsi.
Di luar jarak tersebut, masyarakat juga diimbau tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 km dari puncak.
Warga juga diimbau tidak beraktivitas dalam radius 3 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
“Mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan,” ujarnya.
Sebagai informasi, dalam kurun waktu 6 bulan atau sejak 1 Januari-8 Juli 2025, gunung api tertinggi di Pulau Jawa ini sudah mencatat erupsi berupa letusan sebanyak 2.020 kali. []






