DISTORI.ID – Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Sandi Nugroho mengungkapkan alasan pihaknya menghadirkan robot polisi dalam persiapan HUT Bhayangkara ke-79 di kawasan Monumen Nasional, Jumat (27/6/2025) lalu.
Menurut Sandi, Polri berencana memanfaatkan robot dalam pelaksanaan tugas kepolisian.
Sebelumnya, kehadiran robot-robot humanoid dan mirip hewan saat persiapan HUT Bhayangkara di Monas menyita perhatian warganet.
Sebagian robot tersebut dipakaikan atribut kepolisian.
“Kehadiran robot berbagai jenis itu, yang antara lain robot dog dan humanoid, itu menggambarkan modernisasi Polri,” kata Irjen Sandi kepada wartawan di Jakarta, Senin (30/6) dikutip dari Kompas.
Sandi menuturkan, penggunaan robot telah dilakukan oleh berbagai kepolisian di luar negeri.
Sejumlah negara ASEAN pun disebutnya telah bersiap memanfaatkan robot untuk memaksimalkan kinerja.
“Thailand sudah memperkenalkan robot humanoid-nya. Dubai sudah men-declare juga soal pemanfaatan robot untuk membantu tugas-tugas kepolisian.
Bahkan, China sudah uji coba robot polisi untuk patroli dan Singapura mengembangkan kecoak cyborg untuk kegiatan SAR,” kata Sandi dikutip Antara.
Lebih lanjut, Sandi menyampaikan, pengadaan robot telah dibahas dalam rencana strategis (renstra) Polri tahun 2025–2045.
Pengadaan robot dog Polri pun telah dimasukkan dalam penganggaran tahun 2026.
“Tahun 2026 sudah dianggarkan untuk robodog. Kegunaan sama dengan K9, untuk mendeteksi bahan-bahan dan benda-benda berbahaya. Namun, lebih efektif karena tidak perlu kita beri makan setiap hari, tidak perlu proses latihan dengan tenaga pawang, tahan cuaca ekstrem dan sebagainya,” katanya.
Sandi mengatakan, pihaknya juga hendak memanfaatkan robot humanoid untuk menunjang pemantauan pelanggaran lalu lintas.
Robot itu disebut dibekali teknologi pemindai wajah dan lebih dinamis karena dapat bergerak bebas dan memiliki sudut pandang 360 derajat.
“Robot tersebut sudah dipakai oleh Kepolisian China untuk membantu patroli kepolisian. Dubai juga sudah menggunakan robot untuk memberikan pelayanan perpanjangan SIM dan lainnya,” kata Sandi. []
