DISTORI.ID – Setiap Senin hingga Kamis pagi, suasana berbeda terasa di Rumah Sakit Umum Cut Meutia (RSUCM) Aceh Utara. Di area selasar rumah sakit, tampak sejumlah pasien kanker dengan wajah penuh harap menanti giliran mendapatkan layanan kemoterapi.
Mereka datang dari berbagai daerah di Aceh, seperti Kota Langsa, Bireuen, Bener Meriah, hingga Lhokseumawe. Tujuan mereka satu: menjalani pengobatan lanjutan di unit kemoterapi RSUCM yang kini kian dipercaya sebagai salah satu pusat layanan kanker di wilayah ini.
Layanan tersebut didukung oleh tenaga medis berpengalaman, termasuk dua dokter bedah subspesialis onkologi, satu dokter bedah digestif, satu dokter paru subspesialis onkologi, serta empat perawat terlatih dalam tindakan kemoterapi. Tim farmasi dan apoteker juga turut memperkuat pelayanan ini.
Direktur RSUCM, dr. Syarifah Rohaya Sp.M, mengungkapkan bahwa dalam sebulan rata-rata 100 hingga 120 pasien menjalani kemoterapi. Ia menyebut jumlah pasien terus mengalami peningkatan sejak tiga tahun terakhir. Pada tahun 2021 tercatat 928 pasien, tahun 2022 meningkat menjadi 1.025, lalu 1.064 pada 2023, dan melonjak menjadi 1.119 pasien pada 2024.
“Ini menjadi tantangan besar bagi tim medis kami,” ujar dr. Syarifah. Namun, ia menegaskan bahwa tim berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang bukan hanya medis, tetapi juga emosional, agar pasien merasa tenang dan terlayani dengan baik.
Menurut dr. Syarifah, kecemasan pasien dan keluarganya adalah bagian yang tidak bisa diabaikan. Oleh karena itu, pendekatan empati menjadi prinsip utama. RSUCM telah menyediakan 11 tempat tidur khusus untuk layanan kemoterapi yang dilaksanakan setiap Senin hingga Kamis mulai pukul 08.00. Hari Jumat digunakan untuk sterilisasi ruangan. Rata-rata, 11 pasien menerima perawatan setiap hari.
Humas RSUCM, dr. Harry Laksamana, menjelaskan bahwa satu sesi kemoterapi berlangsung sekitar 3 hingga 4 jam. Oleh karena itu, kenyamanan pasien menjadi perhatian utama. Evaluasi pelayanan juga dilakukan secara rutin untuk mengatasi kendala teknis yang mungkin muncul.
“Tim kami sudah sangat memahami bagaimana menciptakan suasana nyaman bagi pasien maupun keluarga mereka,” ujarnya.
Harry turut mengapresiasi kekompakan dan kerja keras tim onkologi di RSUCM. Ia juga menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Aceh Utara terus mendukung penguatan fasilitas rumah sakit ini, agar mampu menangani pasien kanker secara mandiri tanpa harus merujuk ke luar daerah.
“Kami berupaya maksimal dengan sumber daya dan keahlian yang ada agar pasien bisa mendapatkan layanan terbaik di sini,” tutupnya. []






