DISTORI.ID – Israel kembali melakukan serangan ke jalur Gaza sepanjang Rabu 14 Mei 2025.
Serangan bertubi-tubi dan tanpa ampun itu telah membunuh setidaknya 84 orang dalam kurun 24 jam terakhir.
Sebagian besar korban tewas dalam serangan udara Israel berada di daerah Jabaliya, utara Gaza.
Serangan terus-menerus ini diluncurkan Israel sehari usai Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyatakan pihaknya tidak akan menghentikan serangan ke Gaza hingga Hamas dikalahkan.
Al Jazeera melaporkan, serangan Israel di Jabaliya mengenai lima gedung permukiman yang digunakan untuk mengungsi.
Petugas pertahanan sipil Gaza menyebut militer Israel menyerang tanpa peringatan terlebih dulu.
Sejumlah saksi mata mengatakan, jenazah akibat serangan Israel di Jabaliya memenuhi kamar mayat Rumah Sakit Indonesia.
Petugas pun menyebut masih ada korban yang terjebak reruntuhan.
Pengungsi di kamp pengungsian Al-Nahda, utara Gaza, Muhammad Al-Dreiny menyebut, Israel juga menyerang kamp pengungsian tersebut dan menimbulkan sejumlah korban.
Al-Dreiny menyebut anak-anak yang sedang bermain bola turut terbunuh dalam serangan Israel.
Serangan Israel di Jabaliya membunuh setidaknya 50 orang.
Penyintas serangan Israel menyebut, bom Tel Aviv diluncurkan secara tiba-tiba dan meledak seperti “gempa besar.”
“Kami sedang tertidur saat terlempar ledakan. Rumah tetangga kami dibom dan milik kami rusak parah. Kami hampir tidak selamat, seluruh tetangga kami terbunuh,” kata salah satu penyintas, Anas Saleh.
Sebelumnya, pada Selasa 13 Mei 2025, Israel menyerang Rumah Sakit Eropa dan Rumah Sakit Nasser di selatan Gaza.
Serangan ke rumah sakit tersebut menewaskan belasan orang.
Rumah sakit-rumah sakit di Gaza kerap diserang Israel sejak memulai operasi militer di Gaza pada Oktober 2023 lalu.
Israel terus menyerang rumah sakit kendati ilegal menurut Konvensi Jenewa 1949. []