DAERAHNEWS

Undang Peneliti Kanada, HMP-IP UIN Ar-Raniry Gelar Diskusi Internasional Bahas Gen Z dan Narkoba

DISTORI.ID – Himpunan Mahasiswa Ilmu Perpustakaan (HMP-IP) UIN Ar-Raniry menggelar diskusi publik internasional bertajuk “Melek Kesehatan, Melek Masa Depan: Gen Z sebagai Agen Perubahan” yang digelar di SP Mesra Kopi, Lamgugop, Banda Aceh, Kamis malam (1/5/2025).

Mengundang Louis Plottel, PhD, peneliti antropologi dari University of Toronto, Kanada, sebagai narasumber utama, diskusi tersebut menghadirkan pandangan menarik tentang isu narkoba di kalangan generasi muda.

Dalam pemaparannya, Louis Plottel menyoroti bagaimana perbedaan pendekatan terhadap narkoba antara Kanada dan Aceh. Di Kanada, menurutnya, beberapa jenis narkoba seperti heroin dapat digunakan secara legal dalam konteks medis atau pengobatan terkendali.

Sementara di Aceh, lanjut Louis, narkoba sepenuhnya dilarang dan penggunaannya masih dianggap sebagai pelanggaran hukum yang berdampak pada kesehatan mental dan sosial.

“Selama satu tahun saya mengamati kehidupan masyarakat di Aceh, saya menemukan bahwa meski pelarangan ketat sudah diberlakukan, narkoba jenis sabu dan ganja masih cukup banyak digunakan, terutama di kalangan muda,” ungkap Louis.

Ia juga menyampaikan keprihatinannya terhadap minimnya ruang aman bagi generasi muda untuk mengakses edukasi kesehatan yang benar, terutama terkait bahaya zat adiktif. Menurutnya, pendekatan represif saja tidak cukup, perlu ada upaya literasi kesehatan secara menyeluruh.

Diskusi semakin intens saat beberapa peserta menceritakan pengalaman pribadi maupun cerita keluarga mengenai penyalahgunaan narkoba dan dampaknya, termasuk kasus overdosis dan kerusakan sistem saraf. Para peserta menekankan bahwa penyalahgunaan narkoba merupakan ancaman nyata bagi masa depan Gen Z yang harus ditangani bersama.

Ketua Umum HMP-IP, Dara Amelia Putri, menyatakan bahwa diskusi ini merupakan bagian dari gerakan literasi kesehatan yang menempatkan Gen Z sebagai garda depan perubahan.

“Kami ingin membuka ruang diskusi yang jujur dan terbuka agar generasi muda paham betul bahwa masa depan mereka bisa rusak oleh narkoba,” ujarnya.

Dara Amelia mengatakan, diskusi yang dihadiri lebih dari 90 peserta ini menjadi pengingat bahwa persoalan narkoba tidak bisa ditangani dengan satu pendekatan tunggal. Edukasi, keterbukaan informasi, dan keterlibatan aktif masyarakat menjadi kunci untuk membangun generasi yang sadar dan sehat. []

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Back to top button