DISTORI.ID – Panglima Komando Daerah Militer Iskandar Muda (Pangdam IM), Mayjen TNI Niko Fahrizal, secara resmi membuka Pendidikan Dasar Militer dan Pelatihan Manajerial Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) Batch 3 Tahun 2025 di Resimen Induk Daerah Militer (Rindam) Iskandar Muda, Aceh Besar, Senin (14/4/2025).
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Universitas Pertahanan (Unhan) RI yang bekerja sama dengan TNI AD, bertujuan membentuk pemimpin muda berkualitas, berkarakter, dan berintegritas tinggi. Sebanyak 1.022 peserta terpilih dari berbagai kabupaten/kota di Aceh akan mengikuti program intensif selama tiga bulan yang menggabungkan pendidikan dasar militer dan pelatihan manajerial.
Upacara pembukaan ditandai dengan penyematan tanda peserta secara simbolis, sambutan dari Pangdam IM, serta pernyataan kesiapan dari perwakilan peserta. Suasana penuh semangat dan antusiasme terlihat dari para peserta yang siap menjalani proses pembinaan sebagai bagian dari komitmen mereka dalam membangun negeri.
Dalam sambutan Menteri Pertahanan RI yang dibacakan oleh Pangdam IM, disampaikan apresiasi terhadap komitmen para sarjana SPPI yang telah bersedia menjadi bagian dari gerakan nasional penggerak pembangunan.
“Program ini dirancang untuk menumbuhkan pemimpin muda yang tangguh, inklusif, dan berdedikasi tinggi terhadap kemajuan bangsa. Mereka tidak hanya dibekali kemampuan teknis, tetapi juga nilai-nilai kepemimpinan, pengabdian, dan wawasan kebangsaan,” ujar Pangdam saat membacakan amanat Menhan.
SPPI merupakan program unggulan yang mendukung prioritas nasional, khususnya dalam mendistribusikan makanan bergizi ke daerah terpencil. Para peserta disiapkan untuk mengemban tugas sebagai Kepala Satuan Pelayanan dan Pemenuhan Gizi (SPPG) dalam Program Strategis Makan Bergizi Gratis yang akan dilaksanakan di tingkat kecamatan dan kabupaten seluruh Indonesia.
Selama pelatihan, peserta akan dibekali pembinaan fisik dan mental, serta pelatihan teknis dalam manajemen layanan gizi, logistik, pelibatan masyarakat, dan kepemimpinan lintas sektor. Materi pelatihan juga disusun dengan memperhatikan konteks sosial dan budaya lokal agar program dapat diterapkan secara adaptif dan tepat sasaran.
Pangdam IM dalam arahannya menekankan pentingnya menjaga semangat, kedisiplinan, dan integritas selama pelatihan. Ia juga mendorong peserta untuk menjadikan pelatihan ini sebagai titik awal pengabdian yang lebih luas bagi masyarakat dan negara.
“Jadilah pribadi yang tahan uji, pantang menyerah, dan mampu menjadi solusi di tengah masyarakat. Kalian adalah calon pemimpin masa depan yang akan menjadi agen perubahan. Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain,” pesan Mayjen TNI Niko Fahrizal.
Turut hadir dalam kegiatan ini antara lain Kasdam IM, Kapoksahli Pangdam IM, Danrindam IM, para Asisten Kasdam IM, Kabalak Kodam IM, Rektor Universitas Syiah Kuala (USK), Ketua APJI, Kepala Perwakilan BPKP Aceh, serta Kepala Dinas Pangan Aceh. []






