DISTORI.ID – Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Tgk Muharuddin, meminta aparat penegak hukum untuk menyelidiki secara menyeluruh motif di balik pelarian puluhan narapidana dari Lapas Kelas II B Kutacane, Aceh Tenggara, pada Senin (10/3/2025).
Menurutnya, penyelidikan harus mempertimbangkan tiga faktor utama, yaitu kemungkinan adanya kelalaian petugas, ketidakmampuan pemenuhan kebutuhan napi, serta dugaan penyimpangan anggaran untuk konsumsi warga binaan.
“Kejadian ini tidak bisa hanya dianggap sebagai pelarian biasa. Aparat perlu menelusuri apakah ada hak-hak dasar napi yang diabaikan, kelemahan dalam sistem pengamanan, atau bahkan penyalahgunaan anggaran untuk kebutuhan napi, seperti yang dilaporkan aktivis setempat,” ujar Muharuddin, Rabu (12/3/2025).
Ia menegaskan bahwa penyelidikan tidak boleh hanya berfokus pada pencarian napi yang kabur, tetapi juga harus mengungkap faktor penyebabnya.
“Perlu dipastikan apakah ini murni akibat kelalaian petugas, adanya masalah struktural, atau gejolak di dalam lapas terkait pemenuhan kebutuhan napi,” tegasnya.
Selain itu, ia juga menyoroti tuntutan napi terkait bilik asmara yang sebelumnya disampaikan Kalapas. “Jika memang ada keluhan soal fasilitas, ini bisa menjadi indikasi bahwa hak napi kurang diperhatikan. Jika kebutuhan mereka terpenuhi dengan baik, kemungkinan besar kejadian seperti ini bisa dicegah,” tambahnya.
Muharuddin pun mengusulkan evaluasi sistem keamanan lapas, termasuk menambah jumlah petugas serta meningkatkan kesejahteraan pegawai.
“Kita harus belajar dari kejadian ini agar tidak terulang kembali di masa mendatang,” pungkasnya. []
