DISTORI.ID – Seruan #KaburAjaDulu tengah ramai di media sosial Indonesia, merespons hal tersebut, Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Masaki Yasushi, mendorong lebih banyak pelajar dan pekerja Indonesia untuk menetap di Jepang.
Masaki menyebut bahwa mahasiswa Indonesia memiliki peluang besar untuk melanjutkan studi di Jepang, meskipun belum sepenuhnya fasih berbahasa Jepang. Pasalnya, saat ini banyak universitas di Jepang yang telah menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar perkuliahan.
Selain itu, Jepang juga membuka pintu bagi tenaga kerja terampil dari berbagai negara, termasuk Indonesia. Masaki bahkan memberikan apresiasi terhadap tenaga kerja Indonesia (TKI) yang dinilainya memiliki etos kerja tinggi, terutama di sektor layanan medis, manufaktur, pertanian, perikanan, dan jasa.
“Mereka sangat dihargai oleh masyarakat Jepang. Oleh karena itu, salah satu misi saya adalah meningkatkan jumlah pekerja seperti mereka,” ujar Masaki dalam acara perayaan ulang tahun Kaisar Jepang, Naruhito, yang ke-65 di Jakarta, dikutip dari Antara, Sabtu (22/2/2025).
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa masyarakat Jepang memahami dan menghormati budaya Islam, sehingga pekerja Indonesia yang beragama Islam tidak perlu khawatir dalam beradaptasi.
Masaki juga menambahkan bahwa selain sektor-sektor yang telah disebutkan, warga Indonesia memiliki kesempatan untuk bekerja di berbagai bidang, termasuk transportasi. Ia bahkan menyoroti keberadaan seorang sopir bus asal Indonesia yang menjadi yang pertama di Jepang.
“Di bidang apa pun, saya rasa orang Indonesia bisa diterima. Saya bahkan mendengar ada seorang sopir bus dari Indonesia; yang pertama di Jepang,” kata Masaki. (detikcom)