DAERAHNEWS

FASKI Gelar Napak Tilas Sejarah Aceh, Libatkan Mahasiswa Tiga Kampus Ternama

DISTORI.ID – Forum Alumni Sejarah dan Kebudayaan Islam (FASKI) Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh menggelar kegiatan Napak Tilas Sejarah Aceh pada Sabtu (22/2/2025).

Kegiatan tersebut melibatkan mahasiswa dari tiga program studi sejarah dari tiga perguruan tinggi di Aceh, yakni Program Studi Sejarah dan Kebudayaan Islam Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) UIN Ar-Raniry, Program Studi Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Syiah Kuala (USK), serta Universitas Serambi Mekkah (USM).

Napak tilas ini merupakan program pertama yang diselenggarakan oleh FASKI sebagai bentuk komitmen alumni sejarah dalam menjaga perkembangan akademik serta menanamkan kesadaran akan pentingnya pelestarian situs sejarah di Aceh.

Ketua FASKI, Jovial Pally Taran, menegaskan bahwa kegiatan ini menjadi upaya konkret dalam merawat ingatan sejarah serta memperkuat hubungan antara mahasiswa dan alumni dalam bidang keilmuan sejarah.

“Kami ingin memberikan kontribusi nyata sebagai alumni dengan mengajak mahasiswa mengenal lebih dekat situs-situs sejarah yang ada di Aceh. Melalui kegiatan ini, kami berharap mahasiswa semakin sadar akan pentingnya menjaga warisan budaya dan sejarah daerahnya,” ujar Jovial Pally Taran.

Kegiatan ini diikuti oleh 55 mahasiswa dari ketiga perguruan tinggi tersebut serta 15 alumni FASKI UIN Ar-Raniry. Dalam pelaksanaannya, napak tilas sejarah ini mengunjungi empat situs bersejarah di Banda Aceh, yaitu Makam Raja-Raja Bugis, Makam Kandang XII, Gunongan, dan Pedir Museum sebagai lokasi terakhir.

Fitriani, Ketua Panitia yang juga merupakan anggota FASKI, menjelaskan bahwa setiap lokasi yang dikunjungi memiliki nilai sejarah penting dalam perjalanan panjang peradaban Aceh. Untuk memperkaya wawasan peserta, panitia menghadirkan narasumber yang kompeten di bidangnya, di antaranya Deddy Satria (Arkeolog Aceh), Muhammad Ikhsanuddin (Alumni SKI UIN Ar-Raniry), dan Masykur Syafruddin (Direktur Pedir Museum).

Sebelum keberangkatan, pelepasan peserta dilakukan di pelataran FAH UIN Ar-Raniry Banda Aceh dengan sambutan dari Kaprodi SKI, Ruhamah. Dalam pesannya, Ruhamah menekankan pentingnya kesinambungan antara teori yang dipelajari di bangku kuliah dengan praktik langsung di lapangan.

“Kegiatan seperti ini menjadi sarana yang sangat baik bagi mahasiswa untuk menghubungkan teori dengan realitas di lapangan. Harapan kami, kegiatan ini terus berlanjut dan semakin banyak mahasiswa yang terlibat,” ujar Ruhamah.

Wakil Dekan III FAH UIN Ar-Raniry, Hermansyah, yang turut hadir dalam pelepasan peserta, juga mengapresiasi inisiatif FASKI dalam menyelenggarakan napak tilas ini. Ia berharap kegiatan serupa dapat dilakukan lebih sering, bahkan tidak hanya secara tahunan, tetapi juga setiap tiga bulan sekali.

“Semakin sering kegiatan seperti ini dilaksanakan, semakin kuat pula kesadaran mahasiswa dan masyarakat dalam menjaga serta merawat situs sejarah yang ada di Aceh,” kata Hermansyah.

Kegiatan Napak Tilas Sejarah Aceh ini mendapatkan sambutan antusias dari peserta yang merasakan manfaat langsung dari kunjungan lapangan. Dengan adanya keterlibatan aktif mahasiswa dan alumni, diharapkan upaya pelestarian sejarah dan budaya Aceh semakin berkembang dan mendapat perhatian lebih luas. []

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Back to top button