DISTORI.ID – Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Aceh Tenggara pada Kamis malam (10/10/2024) menyebabkan bencana banjir. Debit sungai Lawe Kinga, Lawe Alas, dan Lawe Mamas meningkat drastis, mengakibatkan beberapa tanggul sungai jebol. Luapan banjir ini merusak lahan pertanian, fasilitas umum, dan permukiman warga.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari mengatakan, banjir mengepung delapan kecamatan di Kabupaten Aceh Tenggara
“Kecamatan Bambel menjadi salah satu yang paling terdampak, terdiri dari tujuh desa yaitu Ampera, Lawe Hijo, Lawe Hijo Meutuah, Kuning I, Pedesi, Kuning II, dan Desa Trt Seperai,” sebut Abdul Muhari, Jumat (11/10/2024).
Selain itu, Kecamatan Lawe Sumur juga mengalami dampak signifikan, yang mencakup empat desa yaitu Setia Baru, Kuta Lesung, Buah Pala, dan Desa Trt Megara Lawe Pasaran.
Kemudian, Desa Ketambe Kecamatan Ketambe dan Desa Tanjung Lama Kecamatan Darul Hasanah juga melaporkan dampak banjir.
“Kecamatan lain yang turut melaporkan kerusakan akibat banjir yaitu Kecamatan Babul Rahmah, Lawe Bulan, Tanah Alas, dan Babussalam. Dimana beberapa desa mengalami kerusakan yang cukup signifikan,” ujarnya.
Dikatakannya, banjir mengakibatkan empat tanggul jebol, satu jalan desa terdampak, satu jembatan gantung, serta kerusakan pada lahan perkebunan, pertanian, dan perikanan warga.
Adapun, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Tenggara telah melakukan kaji cepat dan mengerahkan satu unit ekskavator guna menutup tanggul yang jebol.
“Tanggul yang jebol masih dalam proses perbaikan. Saat ini, tinggi air mencapai satu meter dan air belum surut,” kata Abdul Muhari.
Ia mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan menghindari wilayah yang rawan banjir. Warga diminta untuk mengikuti informasi terkini dari instansi terkait, serta segera evakuasi ke tempat yang lebih aman jika situasi memburuk. []