DISTORI.ID – Calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Aceh Safaruddin mengajak semua Calon Legislatif (Caleg) yang maju di Pemilu 2024 untuk meraih hati rakyat dengan ide dan gagasan yang rasional.
“Bukan dengan menjelek-jelekkan Calon lain,” kata Safaruddin, Jumat, 9 Februari 2024.
Hal ini diucapnya saat orasi politik dihadapan ribuan masyarakat dalam lima desa di Kemukiman Kuta Tinggi yakni Desa Geulumpang Payong, Kuta Tinggi, Mata Ie, Babahlung dan Panton Raya.
“Malam ini dihadapan saudara saya di Kemukiman Kuta Tinggi, saya ingin menyampaikan bahwa saya tidak ingin menjelekkan-jelekkan kandidat lain, karena bagi saya meraih hati masyarakat tidak mesti harus nenjelekkan orang lain, namun cukup dengan cara memberikan ide, gagasan dan pembuktian,” ucapnya.
Karena menurutnya, hati rakyat tidak akan tersentuh bila menggunakan cara-cara yang tidak baik atau dengan menjelekkan Calon lain. Maka dari itu, dirinya berpesan kepada para Calon untuk tidak menggunakan cara-cara yang tidak terpuji.
“Karena faktanya adalah Masyarakat sendiri yang akan menilai kandidat mana yang memang layak diberikan amanah menjadi wakil mereka nanti,” tuturnya.
Oleh karena itu, Safaruddin yang merupakan Wakil Ketua DPR Aceh mengajak semua Caleg DPR Aceh khususnya Daerah Pemilihan (Dapil) Sembilan agar sama-sama merangkul hati rakyat dengan ide gagasan tanpa harus menyampaikan orasi politik dengan menyudutkan dan menjelekkan-jelekkan kandidat lain.
“Sudah cukup kita merayakan politik ini dengan kebencian dan saling menjatuhkan, jadi sekarang mari kita jalani politik ini dengan damai, dengan suka cita dan dengan rasa kebatinan bahwa kepentingan politik adalah kepentingan pembangunan,” ucapnya.
Safaruddin juga menegaskan, sebagai seorang politikus dirinya merasa tidak ada lawan dalam politik, namun semua kandidat yang mencalonkan diri di Pileg selalu dia anggap teman, bahkan, dirinya juga meminta kepada seluruh masyarakat Abdya supaya di Pemilu 2024 ini agar memilih putra-putra terbaik kabupaten sendiri.
“Kalaulah dihati saudara saya bukan terbaik untuk mewakili rakyat, saya merasa ikhlas untuk tidak dipilih, akan tetapi, satu yang saya inginkan sampaikan, pilihlah putra-putra terbaik Kabupaten Abdya untuk bisa menjadi wakil di DPR Aceh nantinya,” ajaknya.
Safaruddin juga ikhlas dengan semua isu negatif yang dibangun untuk menjatuhkannya selama ini. Bahkan Safaruddin mendoakan supaya orang yang membangun isu negatif terhadap dirinya bisa terpilih menjadi anggota DPR Aceh sehingga suatu saat nanti bisa jadi pembanding antara dirinya dan kandidat lain yang terpilih.
“Perlu saudara saya pahami, bahwa apapun yang Safaruddin lakukan selama empat tahun lebih menjadi anggota DPR Aceh sudah pasti jelek, karena yang mewakili Abdya cuma saya sendiri di DPRA, sehingga meskipun semua bukti yang tidak pernah saya janjikan sudah saya tunaikan, itu semua tidak akan nampak karena tidak ada pembanding bagi masyarakat siapa yang bekerja dan tidak bekerja,” katanya.
Oleh karena itu, Safaruddin sekali lagi mengajak masyarakat di Pemilu 2024 ini agar memberikan hak pilihnya untuk memilih putra-putra terbaik Abdya. Ia juga memohon jika nanti kandidat lain yang merupakan putra Abdya terpilih sebagai anggota DPR Aceh supaya bisa melakukan kebaikan untuk masyarakat yang lebih baik lagi dari Safaruddin.
“Kemudian, tentunya pada kesempatan ini saya juga meminta doa dan dukungan dari saudara saya di Kemukiman Kuta Tinggi, kalau memang saya yang terbaik yang sudah berbuat bagi masyarakat Kemukiman Kuta Tinggi selama ini agar tetap setia untuk melanjutkan perjuangan ini secara bersama-sama sehingga pengabdian ini bisa lanjutkan untuk kepentingan masyarakat Abdya,” harapnya.
Kegiatan ini ditutup dengan melakukan santunan untuk anak yatim dan mengadakan kuis bernuansa islam berhadiah untuk anak-anak. Kuis ini dipandu langsung oleh Safaruddin, pertanyaan yang diberikan diantaranya tentang Silsilah Nabi, melanjutkan hafalan Surah Alqur’an yang dibacakan oleh Safaruddin.
Bagi yang mampu menyelesaikan kuis maka berhak mendapatkan hadiah berupa uang tunai mulai dari Rp 300 ribu Rp 500 hingga Rp 1 juta rupiah. Hal ini sering dilakukan olehnya setiap kali mengadakan kegiatan-kegiatan di tanah kelahirannya, misal saat Reses. []