HEALTH

Anak terkena difteri di Aceh capai 74 kasus, ini cara mencegahnya

DISTORI.ID – Dinas Kesehatan (Dinkes) Aceh mencatat anak yang terkena difteri di provinsi paling barat Indonesia ini mengalami kenaikan dalam tiga tahun terakhir yakni mencapai 74 kasus periode 2021-2023.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Aceh, dr. Iman Murahman mengatakan, kasus difteri itu jika dikelompokkan menyerang anak-anak berusia antara 1 sampai 15 tahun.

Berdasarkan data terakhir Dinkes Aceh, anak-anak Aceh yang diserang difteri itu antara lain pada tahun 2021 mencapai 17 kasus, kemudian 2022 sebanyak 30 kasus, dan 2023 hingga November ini 27 kasus.

“Dari semua kasus itu, juga ada yang meninggal dunia sebanyak enam orang. Di antaranya 2021 satu orang, 2022 tiga orang dan tahun ini dua orang,” kata dr Iman, di Banda Aceh, Kamis (23/11/2023).

Iman menyampaikan, difteri tersebut awalnya terjadi proses infeksi berupa demam. Kemudian, susah menelan, nyeri tenggorokan seperti amandel, hingga mengalami peningkatan bengkak di leher.

“Maka dari itu, kalau dibiarkan bisa menyebabkan kematian, karena dia akan menutup saluran pernafasannya,” ucapnya.

dr. Iman menjelaskan, karena masih tingginya kasus difteri, maka perlu dilakukan berbagai upaya atau langkah pencegahan seperti pemberian imunisasi atau vaksinasi pada anak masing-masing.

Kemudian, pada saat anak masih bayi, maka dapat memberikan vaksin secara berulang. Manfaatnya, untuk vaksin pertama untuk menghindari dari gangguan kuman pada tubuh bayi.

Lalu, pemberian vaksin/imunisasi kedua, agar tubuh bayi kebal terhadap kuman selama berbulan-bulan. Bahkan, sampai anak sudah sekolah tingkat dasar (SD/MIN), juga masih harus diberikan agar mereka terlindungi dari penyakit tersebut.

“Rentan sekali bagi anak untuk terkena difteri, jadi pencegahan utama adalah imunisasi,” tegasnya.

Selain itu, upaya pencegahan pada anak yang sudah terkena agar tidak tertular, maka disarankan untuk sering memakai masker, dan ini dibutuhkan dukungan keluarga dalam hal edukasi anak.

“Sering pakai masker bagi penderita. Kemudian, untuk orang yang berada di sekitar penderita, maka harus kita edukasi untuk terlindung dari kuman,” pungkas dr. Iman. []

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Back to top button