DISTORI.ID – Sebanyak 490 imigran Rohingya mendarat secara bersamaan di Bireuen dan Pidie dinihari tadi. Masyarakat di Bireuen disebut masih menolak kehadiran imigran tersebut.
Imigran Rohingya di Bireuen di Kecamatan Gandapura kemudian berpencar ke beberapa desa. Mereka disebut tiba di daratan sekitar pukul 02.00, Minggu (19/11/2023) dan ditemukan di empat desa yakni Lhok Mambang, Samuti Rayeuk, Samuti Krueng dan Blang Rheu.
Kabid Humas Polda Aceh Kombes Joko Krisdiyanto mengatakan, masyarakat mengetahui keberadaan Rohingya sekitar pukul 02.30 WIB setelah melihat orang asing berjalan secara berkelompok di desa. Warga melaporkan hal itu ke kepala desa dan perangkat desa.
“Kepala desa serta warga setempat mengumpulkan imigran Rohingya tersebut di lapangan bola kaki Desa Lhok Mambang, Meunasah Desa Samuti Rayeuk, Meunasah Desa Blang Rheue, Meunasah Samuti Krueng,” kata Joko dilansir detikSumut, Ahad, (19/11/2023).
Menurut Joko, masyarakat keempat desa tersebut menolak kehadiran Rohingya. Mereka berencana membawa imigran tersebut kembali ke kapal agar melanjutkan perjalanan keluar dari kecamatan tersebut.
“Warga membawa Rohingya kembali ke kapal menggunakan dump truk dan mobil pikap,” jelas Joko.
Alasan warga menolak, jelas Joko, berkaca dari pengalaman imigran terhadap di Jangka beberapa waktu lalu. Imigran Rohingya disebut memberi kesan tidak baik bagi masyarakat.
“Mereka memberi kesan tingkah laku dan perbuatan yang kurang baik serta tidak sesuai dengan adat dan norma-norma peraturan desa,” ujar mantan Kapolresta Banda Aceh itu.
Menurut Joko, pihak kepolisian sudah memberikan imbauan ke warga agar tidak melakukan penolakan. Namun warga disebut tetap pada prinsipnya.
Meski menolak, warga tetap memberikan bantuan makanan, minuman, beras hingga baju. Belum diketahui apakah Rohingya itu yang sempat ditolak warga dua hari lalu atau bukan.
Sementara di Pidie, 241 imigran Rohingya mendarat di Desa Kulee, Kecamatan Batee Pidie sekitar pukul 03.00 WIB. Mereka saat ini ini ditampung di meunasah desa setempat.
“Infonya hari ini ada tiga kapal mendarat yaitu di Pidie, Bireuen dan Langsa,” kata Sekretaris Panglima Laot Pidie Marfian. (Detik)