DISTORI.ID – Anggota DPRK Banda Aceh, Musriadi, mengharapkan semua kegiatan kepemudaan harus ada grand design (rancangan induk), parameter serta tolok ukur keberhasilan.
Harapan itu disampaikan Musriadi saat membahas Rancangan Qanun Pembangunan Kepemudaan bersama Komisi IV DPRK dengan Pemerintah Kota Banda Aceh pada Sabtu (28/10/2023).
Pembahasan tersebut dihadiri Asisten Bidang Pemerintahan yang diwakili Kabag Hukum Pemko, Dinas Pemuda dan Olahraga, Tenaga Ahli Pemko Banda Aceh dan Ketua Komisi IV DPRK Banda Aceh M Arifin serta anggota Musriadi dan Irwansyah.
“Semua kegiatan kepemudaan harus ada parameter dan ukuran yang bisa dijadikan pegangan, baik berkaitan dengan pengembangan maupun pemberdayaan pemuda itu berhasil atau tidak. Bappeda Banda Aceh juga harus memiliki ukuran tentang Indeks Pembangunan Pemuda,” kata Musriadi.
Musriadi juga menyarankan pembangunan kepemudaan harus bersinergi dengan Pemerintah Kota Banda Aceh. Karena tanggung jawab pengembangan, pemberdayaan dan pembinaan kegiatan kepemudaan bukan hanya tanggung jawab Dinas Pemuda dan Olahraga saja, namun juga seluruh stakeholder di Banda Aceh.
“Bukan hanya tanggung jawab Dinas Pemuda dan Olahraga saja, namun juga seluruh stakeholder di Banda Aceh punya tanggung jawab untuk mengembangkan dan memberdayakan pemuda,” ujarnya.
Karena itu pihaknya mendorong Pemko Banda Aceh merancang program pemuda yang kreatif, inovatif, mandiri dan berdaya saing. Ditegaskannya, grand design kepemudaan harus tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
Dalam hal ini Musriadi mengapresiasi Pemerintah Kota Banda Aceh yang telah menyepakati Raqan tentang Pembangunan Kepemudaan, yang saat ini sedang dalam tahap pembahasan melibatkan DPRK Banda Aceh dengan Pemko Banda Aceh.
“Kami berharap semua pihak nanti memberikan masukkan, ide dan gagasan untuk kesempurnaan qanun tersebut. Tentunya landasan yuridis qanun ini tidak terlepas dari referensi Undang-Undang Kepemudaan Nomor 40/2009 dan Qanun Aceh Nomor 4 Tahun 2018 tentang Pembangunan Kepemudaan Aceh serta referensi lainnya yang harus diakomodir,” ujar Musriadi.
Musriadi juga menyampaikan grand design tentang pembinaan kepemudaan merupakan hal penting. Dikatakannya, berbagai kegiatan maupun program tanpa grand design tanpa roadmap yang jelas maka akan sia-sia, karena tidak bisa mengukur tingkat keberhasilan dan kegagalannya. []
Editor: M Yusrizal